Zwitsal: Gandeng 500 Moms Influencer untuk campaign #SehatLembutMudahDiatur

Zwitsal

Berkenalan dengan Brand

Zwitsal adalah salah satu brand terkenal yang menyediakan produk perawatan pada kulit anak di Indonesia. Beberapa produk unggulan Zwitsal adalah baby cream seperti hair lotion, baby oil, bedak, dan sabun mandi.

Tujuan Campaign 

Dalam campaign ini, Zwitsal bertujuan untuk meningkatkan awareness terhadap salah satu produknya yaitu Zwitsal Baby Hair Lotion dengan kandungan Aloe Vera yang cocok sebagai shampoo anak. 

Memanfaatkan fitur story dan feed pada Instagram, Zwitsal bersama 500 LEMON Influencer mempromosikan Zwitsal Baby Hair Lotion dengan menyorot pesan “Sehat Lembut Mudah Diatur” sebagai keunggulan produk Zwitsal.

Hal ini bertujuan untuk menyampaikan pesan bahwa produk Zwitsal aman untuk si kecil dan cocok pada kulit kepala anak yang masih dalam tahap pertumbuhan. 

Bentuk konten yang diunggah melalui Instagram, adalah foto dilengkapi dengan penyampaian cara menggunakan Zwitsal Baby Hair Lotion pada caption. Selain itu, penggunaan tagar serta call to action sebagai ajakan bertujuan untuk meningkatkan awareness secara organik.

Campaign yang menggandeng para moms influencer ini menghasilkan jangkauan audiens tinggi secara signifikan. 

Namun, mengelola 500 influencer dalam jumlah besar bisa menjadi proses yang memakan waktu dan rumit. Dengan LEMON proses end-to-end influencer marketing menjadi lebih mudah.

Dengan LEMON, Zwitsal dapat dengan mudah terhubung dengan influencer dan mengelola campaign #SehatLembutMudahDiatur mereka di satu tempat.

Hasil Konten

Hasil Campaign

Cost per ImpressionCost per ReachTotal Views
Rp210 Rp329661,326 

Learning 

Pada campaign #SehatLembutMudahDiatur, Zwitsal memberikan kebebasan para moms untuk menampilkan kreatifitas dengan ciri khas mereka masing-masing melalui foto bersama si kecil dengan scope of work yang telah diberikan agar konten tetap organik.

Konten-konten influencer pun di share sebanyak 53.431 kali yang meningkatkan jangkauan serta awareness dari Zwitsal semakin luas ke audiens di luar followers influencer yang bekerja sama.

Pemilihan influencer dengan audiens yang tepat berpengaruh positif bagi brand. Dalam hal ini, Zwitsal bekerjasama dengan moms influencer untuk mengenalkan Baby Hair Lotion agar dapat menjangkau audiens moms lainnya di Instagram. 

Mau bikin campaign seperti Zwitsal tapi bingung mulai dari mana? Daftarin dulu aja brand Anda ke LEMON Influencer Platform melalui banner di bawah ini

Perbedaan Buzzer dan Influencer yang Perlu Diketahui!

Dalam dunia digital, istilah buzzer dan influencer sudah tidak asing lagi bukan? Namun, ternyata masih banyak yang belum tau siapakah mereka dan apa perbedaan dari kedua istilah tersebut. 

Keduanya merupakan hasil dari meledaknya media sosial sebagai wadah untuk pemasaran bagi berbagai brand untuk menggaet peminat sebanyak mungkin. Tidak jarang, buzzer dan influencer dioptimasi untuk meningkatkan brand awareness. Namun, walaupun terlihat sama kedua istilah ini memiliki banyak perbedaan besar.

Tak perlu menunggu lama lagi, dalam artikel ini, LEMON Influencer Platform akan jelaskan perbedaan dari buzzer dan influencer untuk bisa  disesuaikan dengan kebutuhan bisnis Anda

Definisi Buzzer dan Influencer

Secara garis besar kedua ini bisa diartikan sebagai seseorang yang bisa menggiring opini dan juga keputusan masyarakat. Tetapi fungsi kedua opinion leader tersebut sangat berbeda lho. 

Menurut Xendit, buzzer adalah individu yang bertugas untuk membuat post mengenai suatu hal tertentu secara berulang. Tujuannya adalah agar pesan tersebut dapat diterima banyak audience. Biasanya identitas buzzer tidak diketahui banyak orang dan sering muncul secara sukarelawan di media sosial. 

Lain halnya dengan influencer yang berasal dari kata influence atau pengaruh, hal itu dapat terbentuk berdasarkan kapasitas yang ia miliki. Mereka memiliki peran untuk membuat followers mengikuti opini mereka. Suara seorang influencer biasanya lebih dihargai karena umumnya dikenal masyarakat luas sehingga mereka tidak perlu menyebarkan konten secara berulang. Oleh karena itu influencer marketing sering menjadi pilihan dalam brand untuk mempromosikan produknya. 

Perbedaan Buzzer dan Influencer

  1. Jumlah Followers

Dalam pekerjaannya, seorang buzzer tidak perlu memiliki followers yang banyak. Dalam menjalankan tugas, biasanya buzzer bekerja dalam tim. Karena konten yang dibuat tujuannya adalah berujung viral. Oleh karena itu mereka seringkali membuat konten yang berulang hingga tujuan tersebut tercapai. 

Sedangkan followers bagi influencer adalah hal yang sangat penting. Karena semakin banyak followers mereka, maka kemungkinan masyarakat yang akan mempercayai akan semakin banyak. Banyak brand ingin bekerja sama dengan influencer karena tanpa perlu membuat konten berulang sudah terdapat impact yang dihasilkan dari campaign tersebut. 

  1. Engagement Rate

Salah satu hal yang penting dalam kegiatan digital adalah engagement rate  atau tingkat keterlibatan dari para followers yang dimiliki buzzer ataupun influencer.  Engagement rate dari buzzer  cenderung kecil , karena biasanya audience menghindari buzzer. Namun, walaupun dihindari audience mungkin saja melakukan riset terhadap informasi yang dibicarakan buzzer. 

Sementara itu influencer memiliki engagement rate yang cukup tinggi karena pola komunikasi yang digunakan lebih personal. Hal ini bisa membuat para followers merasa lebih akrab dan merasa kebutuhannya terpenuhi. 

  1.  Parameter Keberhasilan
Buzzer dan influencer
Photo by Bruce Mars form Unsplash

Buzzer dan influencer sama-sama memiliki parameter untuk mengetahui keberhasilan. Perbedaannya adalah jika buzzer memiliki kemampuan untuk mencapai trending, sedangkan influencer membuat informasi promosi produk hingga produk tersebut mendapat konversi yang tinggi. 

Sering kali brand menggunakan bantuan influencer sebagai solusi promosi produknya, karena tujuan akhirnya adalah untuk mendapatkan pembeli yang lebih luas, sehingga akan lebih efektif terhadap penjualan. Karena itu influencer marketing masih menjadi solusi untuk memasarkan produk Anda. Untuk mengetahui pentingnya penggunaan influencer marketing dalam bisnis bisa Anda baca di sini

LEMON adalah sebuah platform influencer marketing yang juga dapat menghubungkan Anda dengan ribuan buzzer untuk kebutuhan viral marketing Anda.

Konsultasikan strategi Anda dengan client success kami sekarang, gratis! Klik di sini

Kupas Tuntas Perbedaan Influencer, Brand Advocate dan Brand Ambassador

cover-article-perbedaan-influencer-brand-advocate-dan-brand-ambassador

 

Anda pasti sering mendengar istilah influencer, brand advocate dan brand ambassador yang dipercaya dapat meningkatkan eksistensi Anda. Namun, apakah Anda tau perbedaan dari ketiganya?

Walaupun ketiganya sama-sama mempromosikan produk, tapi terdapat beberapa hal yang menjadi faktor pembeda. 

Melalui artikel ini, LEMON ingin mengupas tuntas perbedaan influencer, brand advocate dan brand ambassador.

Influencer 

contoh penggunaa influencer untuk perbedaan brand advocate, brand ambassador dan influencer.

 

Photo by @valensiapriska‘s Instagram

Influencer adalah pengguna sosial media yang mempromosikan produk di bawah naungan brand Anda dan dengan imbalan. Mereka adalah pengguna yang memiliki sejumlah followers dengan minimal 1.000 untuk dikategorikan sebagai influencer

Campaign yang dilakukan oleh influencer memiliki scope-of-work lebih simple dengan jangka yang pendek. SOW pun dilakukan di sosial media selama berjalannya campaign untuk menargetkan audiens dari followers yang dimiliki. Platform yang digunakan tidak terbatas di Instagram, namun juga TikTok, Twitter, Youtube hingga Blogspot.

Contoh penggunaan Influencer:

Brand Advocate

Brand advocate adalah konsumen yang aktif menceritakan produk Anda berdasarkan kepuasan yang dialami tanpa imbalan. Umumnya, pelanggan setia yang terus membeli produk Anda secara berulang memiliki potensi untuk melakukan hal ini. Namun, bukan berarti brand advocate adalah hanya membicarakan keunggulan produk saja. 

Anda pasti terus lakukan perubahan yang terjadi pada periode-periode tertentu untuk meningkatkan kualitas produk. Pelanggan loyal ini menjadi saksi mata perubahan yang terjadi, sehingga mereka tentu memiliki sudut pandang dari sisi konsumen tentang kelebihan dan kekurangan Anda.

Dengan begitu, brand advocate adalah sumber evaluasi untuk tetap menjaga kualitas produk hingga kepuasan konsumen. Tentu Anda ingin melakukan yang terbaik untuk konsumen, kan? 

Ringkasnya, brand advocate adalah konsumen paling loyal yang dengan senang hati membicarakan Anda terus menerus sesuai pengetahuan mereka tentang produk berdasarkan pengalaman yang dialami. Dan poin-poin yang disampaikan brand advocate adalah sumber yang dapat membantu Anda tetap berkembang!

Brand Ambassador

illustrasi brand ambassador

 

Photo by Deposit Photos

Berbeda dengan advokasi yang berasal dari pelanggan setia, brand ambassador adalah seseorang yang Anda pilih untuk mewakilkan brand Anda dalam mempromosikan dan meningkatkan brand awareness secara positif. 

Brand ambassador pilihan Anda tidak dapat bekerjasama dengan brand lain dalam rentang waktu lebih panjang seperti 1 hingga 5 tahun. Kata lainnya, brand ambassador adalah seseorang yang akan secara eksklusif promosikan produk Anda. Image personal seorang brand ambassador akan sangat mempengaruhi citra brand di mata konsumen.

Mungkin Anda melihat kemiripan antara influencer dan brand ambassador. Namun, berbeda dengan influencer yang hanya berfokus pada sosial media, brand ambassador mencangkup platform lebih luas seperti offline campaign, community engagement, bahkan CSR.

Misalnya, jika Anda pergi ke eyewear store, mungkin Anda akan melihat beberapa foto selebriti menjadi display untuk sebuah brand. Selebriti tersebut menjadi brand ambassador sebagai jati diri brand tersebut. 

Perbedaan Influencer, Brand Advocate dan Brand Ambassador

 InfluencerBrand AdvocateBrand Ambassador
Media PromosiOnlineOffline dan OnlineOffline dan Online
Jangka Waktu KerjasamaJangka Pendek, hanya mempromosikan brand Anda satu atau dua kaliJangka panjang, tergantung dari seberapa puas dan loyal dengan produk AndaJangka Panjang
PembayaranDengan imbalan yang dapat berupa produk, potongan harga, atau feeBisa bekerja dengan brand favoritnya sudah sebuah imbalan yang besarImbalan berupa fee sesuai jangka waktu. Misalkan perbulan dan seterusnya
Hubungan dengan AndaBelum pernah menggunakan produk AndaLoyal dan fanatik dengan brandMenyukai produk Anda
Source: Referral Rock

Siapa yang Paling Penting untuk Bisnis?

Influencer, Brand Advocate dan Brand Ambassador, mana yang lebih penting?

Ketiga kategori ini mampu memberikan efek yang bagus untuk perkembangan bisnis Anda. Namun, Anda pasti sering bertanya siapa di antara mereka yang paling penting untuk Anda.

Sebagai brand ketiga kategori ini harus Anda pertimbangakan keberadaannya. Dan mengkombinasikan ketiganya akan lebih memberikan hasil yang maksimal. 

Misalnya, brand advocate seperti yang sudah dijelaskan di atas adalah pelanggan yang loyal. Ini kembali lagi ke produk dan bisnis Anda, bagaimana Anda mendapat pelanggan setia yang dengan sendirinya mempromosikan produk Anda? Maka, pertanyaan yang seharusnya ditanya adalah, bagaimana? 

Bagaimana Anda bisa mendapatkan konsumen yang loyal kepada Anda?

Influencer dengan kemampuan dalam mempengaruhi opini dari suatu topik yang dibincangkan dapat meningkatkan loyalty konsumen Anda. Influencer akan mendorong audiens untuk mencoba produk Anda. 93% pelanggan membaca ulasan online sebelum melakukan pembelian.

Kombinasikan influencer dan brand ambassador. Anda bisa menggandeng keduanya untuk memberikan brand awareness lebih luas ke pasar. 

Kerjasama dengan LEMON untuk menemukan influencer yang cocok dengan kriteria dan jati diri brand Anda. Jika Anda tertarik, klik link ini dan jadwalkan konsultasi untuk kebutuhan bisnis Anda untuk influencer marketing atau klik banner di bawah untuk pelajari lebih lanjut.

banner cta make smarter investment on influencer marketing start from Rp10juta pick up 100 influencers monitor your campaign and generate more word of mouth

Perbedaan KOL dan Influencer

Influencer dan Key Opinion Leader adalah dua istilah yang sudah tidak asing didengar. Beberapa tahun belakangan, ramai diperbincangkan tentang bagaimana key opinion leader dan influencer mampu mengembangkan brand. Dengan begitu, KOL dan Influencer dianggap sebagai salah satu rahasia marketing pilihan para brand.

Agak mustahil jika Anda bersantai di rumah sembari scrolling sosial media tanpa melihat konten dengan sponsored tag. Tapi, apakah Anda tahu perbedaan di antara KOL dan influencer?

Melalui artikel ini LEMON akan membahas hal yang wajib diketahui terkait dengan Key Opinion Leader dan Influencer.

Perbedaan KOL dan Influencer

perbedaan kol dan influencer
  • Media yang mereka gunakan

Berbicara tentang media,  platform ini menjadi perbedaan KOL dan influencer yang pertama. Influencer menggunakan media sosial sebagai medium dalam berpromosi, baik promosi diri maupun brand yang telah bekerjasama.

  • Kredibilitas

Seperti yang sudah dijelaskan pada masing-masing definisi, kredibilitas KOL didapatkan dari dunia profesional melalui kehidupannya dengan nyata. Sedangkan influencer membangun kredibilitas diri berdasarkan pesona yang ia tampilkan melalui topik-topik yang dibahas. 

Sebagai contoh, influencer yang membangun citra sebagai beauty enthusiast yang sering membicarakan skincare dan make up, maka audiens dengan minat yang sama mulai mengikuti konten yang dibuat oleh influencer tersebut. 

Sedangkan KOL psikologi, jika audiens punya momen dimana mereka membutuhkan suatu wejangan atau ingin bercerita dengan yang memiliki expertise di psikologi, mereka tidak lari ke influencer melainkan langsung mencari KOL yang sudah terbukti nyata memiliki keterampilan.

  • Geografis

Sosial media tidak memiliki batasan geografis dalam menfaatkan fiturnya dalam menggapai audiens. Karena itu, influencer mencangkup luas area melalui platform tersebut. 

Seorang KOL yang tidak secara aktif menggunakan media sosial terkenal berkat kredibilitasnya dalam wilayah yang terbatas. Namun, jika KOL sudah mulai merambah televisi, radio atau podcast tidak menutup kemungkinan KOL terkenal hingga wilayah luas. Bahkan saat ini KOL juga mulai beradaptasi dengan sosial media. 

  • Kemampuan Berkomunikasi

Berkomunikasi dengan audiens, Influencer adalah ahlinya. Dengan algoritma sosial media yang menekan adanya conversation yang terjadi selayaknya kita bersosialisasi membuat influencer terus mencari cara unik dalam menggaet audiens. 

Mengundang interaksi satu sama lain melalui konten-konten yang dibuat, terkadang mengadakan games atau bahkan ada sesi curhat tergantung dari minat influencer dalam mengoperasikan sosial medianya. 

Beberapa artikel menganggap KOL lebih melakukan komunikasi satu arah kepada audiens, hal ini yang menyebabkan KOL dinilai cocok menjadi speaker dalam bidangnya. 

Berdasarkan definisi dan perbedaan KOL dan influencer ini, mereka akan berdampak baik pada brand jika berkolaborasi untuk kebutuhan marketing yang disebut sebagai influencer marketing. Strategi marketing yang dilakukan bersama influencer atau KOL.

KOL (Key Opinion Leader)

Key Opinion Leader (KOL) adalah individu yang punya keahlian pada suatu bidang. Lain halnya dengan influencer yang hanya minat terhadap topik, KOL adalah orang yang benar-benar expert. Misalnya seorang psikolog, dokter, bahkan jurnalis,  mereka punya latar belakang pendidikan, ilmu dan kemampuan yang sudah terakreditasi.

Individu ini yang disebut sebagai KOL atau Key Opinion Leader. Mereka yang dipercaya oleh banyak pengikutnya atas kemampuan dan pengetahuan yang mendalam pada suatu bidang tertentu. Pada akhirnya, apapun yang dilakukan atau direkomendasikan (masih relevan dengan bidang khusus) membuat orang percaya. Bedanya dengan influencer, KOL tidak hanya sebatas eksis di sosial media. Mereka juga eksis di offline bahkan televisi. Audiens sepenuhnya percaya terhadap apa yang mereka bicarakan karena hal tersebut.

Sekarang, mari kita kenali apa itu Influencer.

Sesuai dengan kata yang diambil dari influence atau mempengaruhi, influencer adalah individu yang punya kemampuan untuk mempengaruhi orang lain dengan opininya terhadap suatu topik.

Brand sering menggandeng influencer untuk bekerjasama karena kemampuannya tersebut. Umumnya, influencer diminta untuk mengulas produk sesuai dengan minatnya.

Para influencer juga dibagi menjadi beberapa jenis. Jumlah pengikut di sosial media menjadi faktor pembeda satu sama lain. Hal ini yang menyebabkan rate card influencer berbeda.

Berikut beberapa jenis-jenis influencer berdasarkan kategori jumlah followers.

Kategori Influencer Berdasarkan Jumlah Pengikut

  • Mega Influencer
salah satu mega kol influencer indonesia adalah Jovi Adhiguna
Source: https://www.instagram.com/joviadhiguna

Mega influencer adalah individu dengan jumlah pengikut mencapai 1.000.000 user. Kategori Mega Influencer menjadi yang paling teratas di antara yang lain.

Dengan jumlah pengikut yang besar membuat Mega Influencer memiliki potensi dalam menjangkau jutaan orang. Jadi jangan kaget jika rate card Mega Influencer sangat tinggi. Belum lagi, banyaknya pengalaman dalam berkolaborasi dengan brand menjadi salah satu keunggulan Mega Influencer.

  • Macro Influencer

Macro Influencer adalah individu dengan jumlah pengikut lebih dari 100.000 user dan tidak lebih dari 1.000.000. Alhasil, Macro Influencer adalah level kedua setelah Mega.

Marketer menganggap macro Influencer adalah yang paling efektif untuk diajak kerjasama. Karena jumlah pengikut yang lumayan tinggi dan engagement rate yang tidak terlalu rendah membuat keduanya seimbang. Macro Influencer pun menghabiskan banyak waktu mempelajari konten seperti apa yang pengikut suka dan tidak dalam membangun followers.

  • Micro Influencer

Micro Influencer adalah kategori selebgram dengan jumlah pengikut mulai dari 10.000 user. Micro Influencer sendiri memiliki hubungan lebih erat dengan pengikutnya. Dengan tetap menjaga interaksinya dengan followers

Baca juga Cara memilih sosial media Influencer yang tepat Influencer Marketing

  • Nano Influencer

Nano Influencer adalah kategori selebgram dengan jumlah pengikut tidak kurang dari 1.000 user. Jenis Influencer terbaru dalam merintis karirnya. Nah, Nano Influencer ini biasanya diajak kerjasama untuk mendapatkan brand recognition. Sebagai alasan Nano Influencer adalah level terbaru dari seorang selebgram, maka menjadi Influencer yang paling mudah bekerja sama karena Nano ingin menjadi bagian dari perkembangan brand kesayangannya.

salah satu nano kol influencer indonesia adalah
Source: https://www.instagram.com/rifkanya

Jenis-jenis Influencer Berdasarkan Platform

  • Blogger
Blogger juga merupakan salah satu kol Influencer dan key opinion leader

Banyak blogger telah membangun pengikut yang cukup besar di sektor tertentu. Misalnya, ada blog yang sangat berpengaruh tentang pengembangan pribadi, keuangan, kesehatan, pengasuhan anak, musik, dan banyak topik lainnya, termasuk blogging itu sendiri.

  • Youtube

Tentu saja, blog bukan satu-satunya jenis konten populer di internet. Jenis konten favorit lainnya adalah video. Dalam hal ini, daripada setiap pembuat video yang memiliki situs mereka sendiri, sebagian besar membuat saluran di YouTube.

  • TikTok

Ketika TikTok lepas landas sebagai platform media sosial dengan pertumbuhan tercepat, audiens sangat antusias akan kehadiran platform satu ini. Tidak hanya itu, para brand pun ikut serta terjun ke dalam tren TikTok dan menjadikan peluang TikTok Influencer untuk berkembang. Dengan begitu, TikTok bisa menjadi salah satu pilihan bisnis Anda mengembangkan bisnis dan bekerja sama dengan TikTok influencer. Ketahui 5 Tiktok Influencer LEMON yang mempunyai jumlah follower yang tinggi.

  • Instagram

Instagram dengan fitur konten visual tidak luput dalam salah satu platform pilihan para KOL. Dengan membagikan konten yang lebih personal dapat membuat keberadaan brand pada konten tersebut lebih intim dan natural sehingga beberapa influencer pun dapat menarik perhatian para audiens dengan pembawaan yang unik sesuai dengan kepribadian mereka sendiri.

Apa Manfaat KOL dan Influencer untuk Marketing?

perbedaan kol dan influencer
  • Jangkauan Pasar Meluas

KOL dan influencer punya sejumlah audiens yang dipercaya dengan total yang tidak sedikit. Mereka berpotensi membuat produk kamu dikenal oleh audiens mereka ini. Dengan mempromosikan atau menyelipkan produk kamu saat mereka membuat konten. 

  • Menambah kepercayaan calon konsumen 

Sebelum membeli produk, konsumen biasanya membaca ulasan terlebih dahulu. Dengan promosi yang dilakukan KOL dan influencer, kamu meningkatkan kepercayaan itu. 

Media yang digunakan audiens dalam mencari ulasan tidak terbatas, bayangkan jika kamu bekerjasama dengan influencer blogger, dan saat calon konsumen mengetikan nama produk kamu di Search Engine, muncul blog yang influencer tulis mengenaik produk kamu, dengan begitu influencer dan KOL telah membantu kamu meyakinkan calon konsumen dengan ulasan yang diberikan. 

Nah sekarang kamu sudah tahu dong, perbedaan antara KOL dan Influencer. KOL benar-benar expert dibidang topik tertentu. Sedangkan influencer, mereka tidak expert namun influencer memiliki minat pada suatu topik.

Masih bingung untuk memilih Influencer dan KOL (Key Opinion Leader) untuk brand Anda, LEMON akan membantu Anda untuk tumbuh dan menghubungkan Anda dengan Influencer. Registrasi di sini untuk membuat campaign produk Anda.

Banner cta make smarter investments on influencer marketing start from Rp10 Juta. Pick up 100 Key opinion leader & Influencer and monitor your campaign and generate more word of mouth

Nano dan Micro-Influencer memiliki Engagement Rate yang Lebih Bagus dibandingkan Selebriti di Sosial Media

Kami telah menganalisa lebih dari 20,000 influencer di LEMON dalam platform marketing lainnya seperti Instagram, TikTok, dan Twitter untuk melihat beberapa variasi engagement tergantung dari jumlah followers. Kami telah mencapai kesimpulan bahwa influencer dengan jumlah followers yang tinggi memiliki engagement rate yang lebih rendah dibandingkan dengan yang memiliki sedikit followers.

Berikut adalah penjelasan mengapa hal tersebut bisa terjadi:

Konten Autentik. Karena micro-influencer biasanya tidak memiliki anggaran, sumber daya, dan koneksi yang dimiliki macro-influencer, mereka perlu mengembangkan koneksi nyata dengan followers mereka agar tetap relevan.

Fokus Terhadap Komunitas & Koneksi. Bagian lain dari menjadi sosok micro-influencer adalah meluangkan waktu setiap hari untuk menjawab pesan, membalas komentar secara langsung. Keberhasilan micro-influencer dibangun di atas komunitas dan koneksi, bukan murni dari ketenaran yang besar.

Keinginan untuk Berkembang. Micro-influencer ingin membangun ikatan terhadap pengikut mereka. Karena itu, mereka cenderung berusaha lebih keras dalam melakukan aktivitas kampanye, yang berarti konten beserta insight yang dihasilkan menjadi lebih baik untuk sebuah brand.

Potensi ROI yang lebih tinggi. Biaya micro-influencer jauh lebih murah karena mereka memiliki pengikut yang lebih kecil. Karena itu, Anda cenderung untuk mendapatkan ROI relatif lebih baik sesuai dengan kebutuhan brand. Micro-influencer mendapatkan rata-rata 47% lebih banyak keterlibatan di pos mereka dibandingkan dengan macro-influencer. Hal ini menempatkan posisi sebuah brand menjadi lebih menarik bagi audiens atau calon customer.

Ini adalah bukti dari Instagram, dimana nano-influencers dengan followers kurang dari 1,000 followers memiliki 7x lebih tinggi engagement rate dibandingkan dengan mega-influencer yang memiliki 100,000 followers (7.2% VS 1.1%). Pola ini menggambarkan bahwa setiap level followers memiliki level ekstrem.

Follower rate setiap platform mungkin berbeda, namun polanya akan tetap sama. Twitter memiliki level yang lebih rendah dalam hal engagement, orang dapat membuat banyak tweet dan tidak ada yang merespon. Namun, Influencer Twitter yang memiliki followers kurang dari 1,000 followers memiliki 1.4% engagement, sementara influencer yang memiliki followers 100,000 memiliki 0.3% dari engagement rate.

Baca juga: Cara Menjalankan Campaign Influencer Marketing dengan LEMON

TikTok memiliki level engagement rate yang lebih tinggi terlepas dari jumlah followers mereka, namun, pola nya tetap sama. Nano Influencer di TikTok memiliki 9.38% engagement, dan selebriti yang ada di TikTok memiliki 5.32% engagement rate dan tren ini jelas terlihat dalam level followers mereka.

Melalui TikTok, audiens dapat terlibat secara aktif dengan aktivitas campaign, sehingga mendorong mereka untuk menciptakan konten campaign versi mereka sendiri (user generated content). Untuk brand atau bisnis tentunya akan memperoleh dampak positif dari campaign mereka terhadap performa marketing yang dilakukan.

Kemampuan TikTok dalam menjangkau konten terhadap berbagai audiens, memungkinkan brand yang terlibat dengan influencer marketing dapat mencapai potensi yang belum pernah mereka jangkau sebelumnya. Di saat yang sama, masih terdapat brand yang terus berusaha menemukan cara baru untuk menjangkau pengguna. Sedangkan beberapa brand telah menggunakan influencer marketing, untuk mencapai keberhasilan maksimal melalui konten short video yang kreatif.

TikTok berbeda dari sebagian besar media pemasaran tradisional, karena follower dan engagement tidak terkait secara inheren. FYP hampir seluruhnya digerakkan oleh algoritma, yang berarti bahwa dari brand kecil juga dapat menjangkau audiens yang besar. Dengan influencer marketing, kemungkinan untuk meningkatkan insight dapat lebih tinggi. Bukan hal yang aneh untuk melihat sebuah brand di TikTok menampilkan ribuan like di sebagian besar pos mereka, sedangkan di samping beberapa pos dengan ratusan ribu. Hal ini menunjukkan bahwa pengikut tidak lagi menjadi sebuah parameter kesuksesan suatu campaign.

Source: CreatorIQ

Berdasarkan tabel grafis dari CreatorIQ di atas, maka terlihat jelas bahwa mega-influencer terlebih Twiter, memiliki engagement 0.008% dan Facebook 0.01 Engagement). Bahkan nano-influencer harus berjuang untuk bisa tetap relevan dalam platform ini (0.17% Twitter dan 0.42% Facebook). Inilah alasan mengapa Brand lebih banyak menggunakan Instagram dan TikTok untuk influencer Marketing mereka.

Penasaran dengan influencer platform mana yang cocok untuk brand Anda? Kontak Client Support kami dengan klik pada banner di bawah.

Photo by Aaron Weiss on Unsplash

Penghasilan Tambahan Sebagai Influencer Di Era Pandemi – Lemon Academy 2021

Our goal is long-term growth in revenue absolutely profit..so we invest aggressively in future innovation while tightly managing our short-term cost

Larry Page 

Pada tanggal 30 Januari 2021, Lemon mengadakan webinar Lemon Academy yang diberi judul Penghasilan Tambahan Sebagai Influencer Di Era Pandemi. Pada Lemon Academy tersebut turut menghadirkan Yosua Omimaru selaku VP of Business C Channel Media Indonesia. Kemudian Lemon juga turut mengundang Shelly Hartanti dari tim Marketing Chando Indonesia. Lemon Academy tersebut dihadiri kurang lebih 50 Lemon Squad sebagai peserta. 

Yosua Omimaru, menjelaskan terkait penting nya influencer dalam mengikuti trend yang ada pada dunia digital. Di era seperti sekarang ini, masyarakat Indonesia sudah tidak bisa lagi terlepas dari sosial media. Oleh karena itu, hal tersebut perlu dimanfaatkan bagi para pembuat konten khusus nya yang berkecimpung di bidang digital agar semakin rajin dalam membuat konten-konten menarik dan bermanfaat. Influencer marketing saat ini sedang marak dilakukan, karena dianggap mudah dijangkau untuk setiap kalangan, efisiensi waktu, dan tepat sesuai target pemasaran nya. Saat ini bisnis di dunia digital dianggap mampu dilakukan oleh banyak orang, dan dimanapun sehingga memiliki daya tarik nya sendiri. Terlebih lagi memasuki era pandemi saat ini, dimana kita tidak bisa kemana-mana sehingga mengharuskan kita untuk berpikir lagi bagaimana cara menghasilkan uang tanpa harus keluar rumah. 

Menurut pemaparan Yosua saat ini terdapat 5 tipe bisnis online yang dapat dikelola dan dimanfaatkan terutama bagi para influencer yang kurang lebih sudah memiliki audience pada akun sosial media nya, sebagai berikut :

Di era pandemi saat ini, banyak membuat beberapa orang pun mencoba pekerjaan sampingan untuk mendapatkan penghasilan tambahan yang tidak lain dan tidak bukan adalah membuka bisnis online. Kebutuhan personal care di pandemi saat ini menjadi primadona yang paling diburu oleh setiap kalangan. Menurut Kemenkes, anjuran mencuci tangan itu wajib dilakukan bagi setiap orang di tengah pandemi ini sebagai bentuk menjaga perlindungan diri dari berbagai virus penyakit yang ada di luar. Tak khayal menjual produk sejenis hand sanitizer menjadi pilihan bagi setiap orang untuk mencari penghasilan tambahan. Membeli produk hand sanitizer dan personal care lain nya sudah menjadi barang wajib dibeli setiap bulan setelah masa pandemi ini marak di Indonesia. Para penjual pun akhirnya berlomba-lomba memberikan harga termurah agar produknya laku di pasaran. Tapi tahukah kalian bahwa produk hand sanitizer yang banyak mengandung alkohol dapat merusak tangan? Jika kalian ingin memulai bisnis baru dengan menjual hand sanitizer kamu juga harus teliti dengan kandungan dan manfaat dari produk yang ditawarkan tersebut agar konsumen kamu nantinya tidak kecewa.

Nah pas banget nih Lemon Academy kali ini cukup berbeda dibandingkan sebelumnya, dimana pada kesempatan ini Lemon Academy turut mengundang Shelly Hartanti selaku perwakilan dari salah satu brand yang sebelumnya telah bekerjasama dengan Lemon yaitu Chando Indonesia. Pada Lemon Academy tersebut Shelly banyak menjelaskan terkait keunggulan dari produk Chando Indonesia, seperti tisu basah, hand sanitizer dan juga sheet mask. Ditemukan fakta terbaru juga bahwa produk personal care dari Chando seperti hand sanitizer ternyata juga menggunakan kandungan yang biasanya hanya kita temukan pada produk skin care. Contoh nya pada hand sanitizer dari Chando itu terkandung Hyaluronic Acid yang sudah dikenal sebagai salah satu kandungan yang cukup baik untuk menjaga kelembaban kulit. Hal tersebut selaras dengan moto Chando adalah “We’re selling more than Personal Care or Skin Care products. We’re offering a lifestyle” Produk-produk dari Chando sendiri itu dipilih dari bahan-bahan yang natural, eco friendly dan pastinya no animal testing.

Berakhirnya Lemon Academy kali ini diharapkan agar Chando Indonesia dan juga Lemon Influencer dapat bekerjasama untuk terciptanya program baru yaitu KOS atau Key Opinion Seller. Hal ini dapat memberikan penghasilan tambahan bagi para influencer, dimana mereka tidak hanya mereview produk tapi kali ini juga ditantang untuk mendapatkan pengalaman baru menjadi reseller produk-produk dari Brand yang mereka ajak kerjasama sebelumnya. Terutama di era pandemi saat ini, kesulitan mencari penghasilan tambahan menjadi tujuan utama program Chando reseller ini dapat terwujud. KOS ini kurang lebih sistem kerjanya adalah sebagai berikut :

Sampai bertemu di Lemon Academy selanjutnya..

Tertarik menjadi bagian dari Lemon Influencer? banyak produk menarik menanti untuk kamu review loh..Daftarkan diri kamu sekarang! Langsung aja klik disini

BACA JUGA : “How to Grow Your Engagement Rate” – Webinar Lemon Squad Academy, Juni 2020

Lemon News Update : Sekarang Kamu Sudah Bisa Input Data Insights Sendiri

Your transparency will lead to other people transformation

Trent Shelton

Ada yang baru nih dari Lemon..

Hai lemonians! Sudah tahu bahwa sekarang di Lemon ada fitur baru dimana kamu dapat input insight sendiri loh. Pada umumnya setiap kali selesai mengerjakan tugas dalam sebuah campaign, influencer akan diminta oleh tim Lemon untuk input insight pada aplikasi Lemon. Tujuanya adalah untuk melaporkan hasil data insight postingan kamu sebagai patokan seberapa besar engage yang dihasilkan untuk campaign tersebut. 

Buat kamu yang masih bingung apa itu insight, yuk kita bahas satu persatu!

Insight Instagram adalah salah satu fitur yang diberikan oleh Instagram dan dikhususkan untuk pemilik akun bisnis agar dapat mengetahui seberapa besar jangkauan yang kamu peroleh pada postingan tersebut. Jika kamu masih menggunakan akun personal atau bukan akun bisnis maka kamu tidak dapat mengecek data insight postingan kamu. Caranya mudah kamu hanya perlu daftarkan diri di bagian “pengaturan” lalu “tambahkan sebagai akun bisnis”. Kemudian kamu akan diminta untuk memilih kategori yang sesuai dengan interest personal kamu, jika sudah selesai maka akun kamu sudah menjadi akun bisnis dan dapat mengecek data insight. Oh iya ada yang perlu diingat, kamu tidak bisa mengecek postingan yang terdahulu ketika kamu masih menjadi akun personal, sehingga untuk menjaga agar data insight kamu tidak hilang jangan mengubah akun bisnis kamu menjadi akun personal karena hal tersebut beresiko dimana seluruh data insight akan hilang. 

Hal-hal yang dapat kamu peroleh dari insight Instagram sebagai berikut :
1. Data demografis pengikut kamu

2. Data engagement postingan kamu yang meliputi likes, views, share, save, comments, dst

3. Data jumlah kunjungan profil kamu, dan masih banyak lagi

Input Analytics

Sekarang di Lemon sudah ada fitur input analytics yang berfungsi untuk memudahkan influencer dalam menginput data insight nya sendiri pada aplikasi. Hal ini bertujuan sebagai bentuk transparansi antara pihak Lemon dan influencer. Sebelumnya influencer hanya diminta untuk submit screenshot data insight instagram mereka di aplikasi, namun sekarang influencer juga diminta untuk submit angka pada kolom yang telah tersedia. Namun tidak sedikit ditemukan banyak beberapa kesalahan saat melakukan input data insight, berikut kami berikan penjelasan singkat bagaimana cara menginput data insight yang benar

Instagram Story

Instagram Feeds

KESIMPULAN

BACA JUGA : Yuk mengenal lebih dekat insight performa kamu di Instagram!

Nah sekarang sudah tidak bingung lagi kan bagaimana cara input data insight pada aplikasi Lemon, jangan lupa untuk submit insight H+7 setelah posting. Jika kamu merasa “kok angka aku kecil ya” kamu bisa meningkatkan angka pada insight kamu dengan berbagai cara, salah satunya adalah aktif dalam berinteraksi dengan pengikut kamu di Instagram. Jadi seorang influencer tidak hanya melulu soal membuat konten yang bagus loh lemonians tapi kamu juga dituntut mampu berkomunikasi dengan baik kepada para pengikut kamu agar mereka tertarik dengan produk yang sedang kamu promosikan. Tingkat antusias mereka tersebut dapat diukur salah satunya melalui hasil data angka pada insight kamu. 

BACA JUGA : “How to Grow Your Engagement Rate” – Webinar Lemon Squad Academy, Juni 2020

Tertarik menjadi bagian dari Lemon Influencer? banyak produk menarik menanti untuk kamu review loh..Daftarkan diri kamu sekarang! Langsung aja klik disini

Apa perbedaan public, invitation dan upcoming campaign di Lemon Influencer?

Never stop learning because life never stop teaching

Lin Pernille

Siapa disini yang suka bingung dengan ketiga fitur utama ini yang selalu muncul pada tampilan layar utama di Lemon Influencer? Ketiga fitur utama yang dimaksud adalah public, invitation dan upcoming campaign. Yuk kita bahas satu persatu!

PUBLIC CAMPAIGN 

Pada menu ini pasti kalian sudah tidak asing dong ya karena halaman ini selalu muncul paling pertama saat kamu membuka aplikasi Lemon di handphone kamu. Sesuai dengan namanya yaitu public campaign, maka campaign terbuka untuk umum dimana siapapun dapat mendaftar. Tapi perlu diperhatikan saat sebelum mendaftar ya lemonians, seperti apakah niche kamu dengan campaign tersebut cocok atau tidak, kemudian apakah kamu menyanggupi tugas yang perlu kamu lakukan seperti memproduksi konten video atau foto, dan yang terakhir adalah timeline. Kenapa kira-kira timeline itu penting untuk di pertimbangkan? Tidak sedikit dari campaign di Lemon memiliki waktu yang cukup mepet loh, jika diawal kamu merasa tidak sanggup atau bentrok dengan jadwal kegiatan kamu yang lain lebih baik jangan memaksakan diri untuk mendaftar ya. Ketika kamu memutuskan untuk mendaftar dengan kata lain sistem kami akan membaca bahwa kamu sudah menyetujui seluruh hal-hal yang tercantum dalam brief tersebut, so dibaca baik-baik sebelum mendaftar ya!

INVITATION CAMPAIGN 

Berbeda dengan public campaign dimana seluruh orang dapat mengakses dan mendaftar, pada menu ini justru hanya orang-orang terpilih lah yang dapat mengakses campaign tersebut atau biasa nya kami sebut sebagai private campaign. Biasanya private campaign diperuntukan kepada influencer-influencer yang memiliki kategori khusus dan sesuai dengan permintaan brand contoh nya untuk campaign 5 Days Premium User. Pada campaign tersebut pihak brand memiliki permintaan khusus untuk bekerjasama dengan mom influencer yang berkerudung. Sehingga setelah pihak brand memilih dan membuat list nama influencer-influencer terpilih kami pun segera mengirimkan invitation campaign kepada influencer bersangkutan. Dimana pada saat mereka membuka aplikasi tawaran campaign tersebut akan muncul pada menu invitation. Atau bisa juga setelah kamu mendaftar pada upcoming campaign biasanya jika kamu terpilih maka akan mendapatkan informasi di bagian menu invitation.Jangan sia-siakan kesempatan tersebut yaa karena itu berarti kamu memiliki nilai plus dimata para brand loh, good job!

UPCOMING CAMPAIGN

Dan untuk fitur kita yang terakhir yaitu upcoming campaign apa sih bedanya dengan public campaign karena keduanya sama-sama dapat diakses oleh siapapun. Jadi upcoming campaign  memiliki pengertian sebagai campaign yang akan segera rilis di Lemon. Berbeda dengan public campaign dimana infonya sudah sangat jelas seperti brand nya apa, tugas nya ngapain aja lalu dapat apa saja. Kalau di upcoming campaign informasi yang akan diberikan hanyalah sebatas garis merah saja atau hanya intinya saja. Bahkan dari mana brand nya pun belum disebutkan di awal. Hal ini bertujuan untuk melihat seberapa besar antusiasme lemonians terhadap campaign tersebut jika nantinya akan dirilis. Cek terus secara berkala ya upcoming campaign ini karena posisinya yang agak di bagian terakhir terkadang banyak lemonians yang sering melewatkan kesempatan ini. Don’t miss out!

Jadi itu dia ketiga fitur utama yang terkadang suka membuat bingung lemonians setiap kali membuka aplikasi Lemon. Lalu bagaimana cara mengecek jika kita keterima di sebuah campaign? Kamu cukup cek ke dashboard lalu kamu klik my active campaign. So mulai sekarang cek nya di my active campaign yaa bukan di invitation. Sekarang sudah lumayan paham kan apa aja perbedaan public, invitation dan upcoming campaign . Kira-kira apa sih fitur di Lemon yang kamu masih bingung kegunaan nya untuk apa, boleh banget komen di bawah ini ya untuk bisa kita bahas lebih mendalam!

Tertarik menjadi bagian dari Lemon Influencer? banyak produk menarik menanti untuk kamu review loh..Daftarkan diri kamu sekarang! Langsung aja klik disini

Bagaimana Nano dan Micro Influencer Memiliki Engagement Yang Lebih Baik Dibandingkan Para “Superstar” Sosial Media

Salah satu tren saat ini untuk strategi pemasaran yang dinilai efektif dan efisien adalah Influencer Marketing. Dan hampir seluruh brand atar pelaku saha menerapkan strategi bisnis ini untuk memasarkan produkt atau jasa yang mereka jual. 

Namun, ada perbedaan besar dan significan antara influencer. Tidak hanya menyangkut jenis audiens yang mereka miliki maupun brand yang bekerja sama dengan mereka, melainkan variasi luas yang bergantung pada tingkat popularitas dan memiliki audiens serta konten yang dapat menjangkau banyak orang dengan cepat atau memiliki engagement yang tinggi.

Karena itu, sangat penting untuk Anda mengetahui perbedaan antara masing-masing kategori influencer sebelum bekerja sama untuk campaign atau pemasaran bisnis Anda.

Pada artikel ini, kami akan membahas seputar efektifitas bagaimana Micro dan Nano influencer memiliki engagement yang lebih baik dibandingkan Mega influencer. Simak artikel ini sampai habis!

Baca juga disini apa perbedaan Nano dan Micro Infuencer: https://lemon.cm/articles/perbedaan-nano-micro-influencer-untuk-bisnis/

Apa sih yang dimaksud dengan “Superstar” Sosial Media?

Superstar Sosial Media adalah mereka yang telah berhasil membangun komunitas yang terlibat dengannya dan mengubahnya menjadi bisnis dan bekerja dengan para brand-brand besar untuk mempromosikan brand atau produk mereka. Pengikut yang mereka miliki di akun sosial media mereka mulai dari 1jt pengikut hingga lebih.

Kunci kesuksesan mereka sangat jelas, yaitu pengaruh mereka. Ketika mereka berbagi atau berbicara tentang sesuatu, mereka telah membangun reputasi yang cukup sehingga para audiens mendengarkan, terlibat, dan percaya dengan apa yang mereka katakan.

Seperti halnya selebriti, para superstar ini mempromosikan sebuah produk yang kebanyakan besar audiens atau pengikutnya pasti akan tertarik untuk menggunakan atau membeli produk yang sama. Tetapi, hal ini biasanya membuat minat para consumers untuk membeli produk yang dijual atau menggunakan produk dari brand tersebut karena ingin terlihat sama dengan idola favorit mereka, sehingga berisiko tinggi karena image brand tersebut akan sangat mengikat dengan image sang superstar.

Selain itu, harga yang ditawarkan para superstar sosial media ini cenderung jauh lebih mahal apabila dibandingkan dengan harga yang ditawarkan Nano dan Micro Influencer.

Nano dan Micro Influencers Memiliki Engagement Rate Lebih Tinggi

source: https://www.instagram.com/p/CHFuIDbge82/

Apa itu Engagement Rate?  Engagement Rate adalah tolok ukur media sosial populer yang telah berkembang menjadi standar industri. Tingkat keterlibatan yang akan membantu mengukur keefektifan promosi atau pemasaran sebuah brand untuk mengetahui seberapa banyak audiens yang terlibat dengan konten tersebut. Dan angka tingkat interaksi instagram menunjukkan seberapa baik kualitas posting sang influencer di akun instagram mereka.

Nano influencer memiliki pengikut dari 1.000 sampai dengan 10.000, Micro Influencer dari 10.000 sampai dengan 50.000, memberikan hasil yang sangat baik untuk merek yang ingin mengembangkan basis pelanggan mereka.

Nano dan Micro Influencer, memberikan dukungan pelanggan yang nyata karena mereka memiliki konten dan personality yang otentik atau “asli”. Para influencer ini mengembangkan hubungan pribadi yang kuat dengan pengikut mereka, sehingga menghasilkan pengikut yang menunjukkan minat yang tulus pada konten mereka dan rekomendasi mereka memiliki nilai bagi pengikut mereka.

Sebuah survei yang dilakukan oleh HelloSociety menunjukkan kampanye Micro Influencer mendorong tingkat keterlibatan 60% lebih tinggi daripada kampanye pemasaran standar. Itu juga menunjukkan bahwa kampanye mereka 6 kali lebih efektif per keterlibatan daripada kampanye Macro atau Superstar Influencer.

Meskipun Nano dan Micro Influencer tidak memiliki pengikut sebanyak Superstar Social Media, namun mereka menjangkau lebih jauh ke dalam market mereka dan membantu bisnis para brand atau pelaku usaha menjangkau prospek dengan lebih efisien.

Kesimpulan

Para consumer saat ini membeli produk berdasarkan saran atau rekomendasi dari orang yang mereka percayai dan hormati. Memiliki influencer yang tepat untuk mempromosikan brand Anda dapat membantu Anda memasarkan produk secara efektif dengan biaya yang lebih kecil apabila dibandingkan dengan Superstar Sosial Media. Dengan mengehemat biaya, akan memudahkan Anda mencapai ROI target Anda sekaligus membangun koneksi karena mereka Mereka memiliki pengaruh yang besar karena mereka memiliki interaksi yang kuat dengan pengikut mereka. 

Sekarang giliran Anda! Apakah Anda memiliki kesulitan dalam menemukan Influencer yang tepat untuk brand Anda? Biarkan LEMON membantu brand Anda untuk membuat influencer campaign yang sukses hari ini!

banner-cta-make-smarter-investment-on-influencer-marketing-start-from-Rp10juta-pick-up-100-influencers-monitor-your-campaign-and-generate-more-word-of-mouth-discovery-more

Virtual Event: Strategi Event Marketing di Tahun 2021 Untuk Menghubungkan Brand dan Influencer

Tidak terasa sekarang kita sudah memasuki pertengahan awal bulan di tahun 2021. Mengawali tahun baru, tentunya sebagai pelaku usaha harus tetap berinovasi dan beradaptasi dalam mengembangkan bisnis nya di masa pandemi Covid-19 ini.

Jika biasanya para brand atau pelaku usaha mengadakan acara promosi secara offline dengan mengundang influencer untuk mencoba produk terbaru mereka, menyelenggarakan aktivitas, dan memberikan hadiah untuk dinikmati dan dibagikan kepada influencer untuk mereka share ke dalam akun sosial media mereka sehingga menaikkan exposure dari produk dan nama brand tersebut. 

Sekarang dengan strategi Virtual Event atau Webinar, para brand dapat dengan mudah mengirimkan produk dan hadiah baru mereka kepada influencer dan berkomunikasi dengan mereka secara virtual!

“Melalui Virtual Event, brand akan mendapatkan akses untuk berkomunikasi dengan para audiens yang mempunyai minat yang sama dengan influencer terkait, sehingga dapat meningkatkan  engagement brand!

Kesuksesan Virtual Event

Banyak brand yang telah berhasil melibatkan influencer dalam virtual event baru ini. Para brand bekerja sama dengan influencer untuk menampilkan produk mereka dan dipromosikan pada Virtual Event / Webinar tersebut. Dengan strategi Virtual Event ini juga dapat membantu Anda untuk meningkatkan brand awareness bisnis Anda, mengumpulkan leads dan lebih dekat dengan influencer karena meski Virtual Event yang dilangsungkan secara virtual, namun akan terasa tetap personal karena antara brand dan influencer peserta bisa saling berkomunikasi secara langsung.

Dengan membangun hubungan yang baik dengan infuencer, akan menguntungkan bisnis Anda karena passion serta pengetahuan mereka dalam industri yang mereka geluti akan menarik audiens atau followers mereka untuk mencoba atau membeli produk yang akan Anda pasarkan di Virtual Event tersebut.

Selain itu, dibandingkan event marketing yang bersifat konvensional, Virtual Event atau Webinar dapat menjadi alternatif event marketing yang tidak mengeluarkan biaya besar dibandingkan dengan offline event, sehingga Anda bisa menghemat pengeluaran event marketing Anda sekaligus mendapatkan leads generation yang lebih besar.

Baca juga disini Webinar Lemon Squad Academy: https://lemon.cm/articles/how-to-grow-your-engagement-rate-webinar-lemon-squad-academy-juni-2020/

LEMON Influencer Siap Membantu Anda Terhubung Dengan Influencer

Klik disini untuk mengetahui lebih lanjut: https://lemon.cm/

Kunci dari kesuksesan Virtual Event adalah menghubungkan Brand Anda dengan kandidat influencer yang tepat. Apalagi jika Anda mengetahui bahwa rate card dari setiap influencer juga tidak murah. Tentu saja Anda, ingin agar influencer marketing merupakan investasi yang tepat untuk Anda.

Kini Anda tidak perlu khawatir, karena LEMON Influencer siap membantu Anda terhubung secara mudah dengan influencer sesuai kebutuhan Anda dan juga membantu Anda untuk mempersiapkan serta mewujudkan Virtual Event / Webinar yang dapat mempromosikan produk atau servis Anda dari awal hingga akhir!

Bingung mulai darimana? Langsung saja hubungi kontak client specialist kami disini.

Baca Juga Artikel Ini: https://lemon.cm/articles/cara-memilih-social-media-influencer-yang-tepat-untuk-influencer-marketing/

Selain informasi ini, Anda bisa mendapatkan tips-tips serta informasi lain seputar dunia Influencer Marketing dan Online Marketing dari LEMON Influencer! Platform kami jugamenyediakan all-in-one analysis untuk memaksimalkan campaign Anda sekaligus Anda juga bisa mengecek engagement (like, comment, dan share) influencer yang Anda akan pilih. Registrasi disini untuk membuat campaign produk Anda!