TRESemmé adalah produk=produk perawatan dan penataan rambut berkualitas salon, dengan harga yang terjangkau.
Tujuan Campaign
Influencer marketingcampaign yang dilakukan oleh TRESemmé untuk meningkatkan awareness dan memperkenalkan kembali produk mereka kepada konsumen. Kampanye ini bertujuan untuk meningkatkan daya tarik konsumen dan juga mengedukasi mereka tentang keunggulan produk TRESemmé melalui ulasan produk. Untuk mencapai tujuan tersebut, TRESemmé bekerja sama dengan 70 influencer di TikTok.
Berdasarkan konten yang dipublikasikan di Tiktok untuk KOL, khususnya untuk konten yang mendapatkan ER Tertinggi, KOL umumnya menyertakan pengalaman pribadi mereka menggunakan produk TRESemmé sehingga dapat disimpulkan bahwa konten yang menarik perhatian adalah konten dengan pengalaman pribadi selama menggunakan produk TRESemmé .
Melalui platfom LEMON, kami memastikan konten-konten yang dihasilkan otentik namun tetap mengikuti gudieline yang disediakan oleh brand melalui monitor content tools.
Proses review content sangat mudah dan PIC sangat komunikatif dan informatif terkait project yang berjalan
Joannah – Essentia
Berkenalan dengan Brand
Essentia adalah merek skincare lokal yang menggunakan rempah-rempah dan kombinasi sains untuk menciptakan skincare efektif yang aman untuk kulit.
Tujuan Campaign
Produk massage dan essential oil adalah produk Essentia yang paling dikenal. Padahal Essentia memiliki produk perawatan wajah dan tubuh lainnya. Karena hal ini LEMON influencer sebanyak 45 orang membantu Essentia untuk memperkenalkan produk-produk tersebut ke khalayak ramai.
Dalam campaign ini, Essentia meminta influencer untuk menekankan latar belakang dari brand mereka. Audiens pun mendapatkan informasi mengenai unique selling point yang kuat dan jelas mengartikulasikan visi dan misi Essentia dalam memberikan manfaat untuk calon konsumen. Sehingga Essentia pun dapat menonjol dari kompetitor.
Konten-konten influencer pun di share sebanyak 1,846 kali yang bikin jangkauan Essentia semakin meluas ke audiens di luar followers influencer yang bekerja sama.
Essentia membutuhkan lebih banyak eksposure promosi bersama KOL secara konsisten untuk meningkatkan dan menjaga eksistensi.
Mau bikin campaign seperti Essentia tapi bingung mulai dari mana? Daftarin kan brand Anda ke LEMON Influencer Platform melalui banner di bawah ini dan dapatkan tips dan konsultasi gratis dengan tim LEMON.
Menurut data Instascreener, pada awal bulan Mei setelah Instagram memberlakukan penghapusan likes dan comment dari pengguna aplikasi pihak ketiga, tingkat engagementinfluencer menurun dari 1,7% menjadi 1% pada akun tertentu. Fenomena ini menunjukan bahwa banyaknya influencer palsu yang berkeliaran dengan membeli followers agar terlihat memiliki jumlah kredibilitas. Jadi sebelum Anda memutuskan untuk bekerjasama dengan Influencer, sebaiknya Anda kenali ciri-ciri influencer yang memiliki followers palsu.
Pertama-tama, Anda harus mengetahui, apa itu influencer palsu.
Apa Itu Influencer Palsu?
Influencer adalah seseorang memiliki banyak followers dan dikenal sebagai pemberi pengaruh terhadap opini dari topik yang mereka bicarakan. Umunya, brand mengajak berkolaborasi untuk mengiklankan produk ke followers atau audiens mereka atau biasa disebut influencer marketing. Dan Instagram sebagai platform paling banyak digunakan untuk influencer marketing.
Normalnya, Influencer membangun pengikut dengan memulai karir dengan menulis blog, artikel atau membagikan video yang edukatif dan menghibur. Ketika masyarakat mulai tertarik dengan topik yang dibicarakan, mereka mulai mengikutinya.
Sedangkan Influencer palsu memanipulasi jumlah pengikut dengan membeli akun followersfake atau bot untuk membuat jalan pintas tanpa harus membangun pengikut dari bawah.
Hal lain yang paling biasa dilakukan selain membeli sejumlah followerbot, adalah dengan membeli jumlah likes, komen dan berinteraksi dengan commentpods. Commentpods adalah grup dari pengguna sosial media yang berinteraksi di sejumlah post/konten untuk mendapatkan sejumlah engagementrate.
Berikut adalah cara ampuh mengetahui influencer dengan followers palsu.
Jumlah followers meningkat secara mendadak
Kualitas audiens yang aneh
Engagementrate yang terlalu rendah
Apa yang Terjadi Jika Brand Menggunakan Influencer Palsu?
Saat brand bekerja sama dengan Influencer, tentu brand mengharapkan adanya audiens sungguhan. Namun, dengan influencer palsu yang membeli followers pada akhirnya brand Anda hanya membuang banyak waktu, uang dan tenaga. Karena akun bot tidak bisa membeli produk Anda.
Bagaimana Cara Menghindari Brand Anda dari Influencer Palsu?
1. Fokus pada Metrics Lain
Photo by Unsplash.com
Likes, Comments dan jumlah pengikut memang indikator yang tepat untuk melihat suksesnya seorang influencer, tapi ada metrics lain yang bisa dilihat selain beberapa indikator tersebut yang mudah dimanipulasi. Indikator reach dapat brand Anda gunakan sebagai alat ukur lain. Angka reach tidak dapat dimanipulasi begitu saja.
Patut dicurigai, jika influencer memiliki engagementrate terlalu rendah. Normalnya, engagementrate pada akun pribadi adalah 3%.
Dapat dilihat juga secara manual, misalnya. Jika terdapat influencer memiliki komen yang tidak relevan dan aneh seperti emoji tanpa text, kemungkinan itu adalah bot atau buzzer.
2. Bekerja sama dengan Nano dan Micro-Influencer
LevelInfluencer yang lebih rendah diketahui membawa hasil yang maksimal seperti NanoInfluencer dan MicroInfluencer. Micro Influencer dikenal lebih dapat dikaitkan dengan orang biasa. Ini bisa digunakan untuk marketingcampaign yang memiliki spesifik target audiens.
3. Pelajari Influencer dengan E-book LEMON Influencer
E-book ini berisikan report hasil dari kinerja LEMON Influencer dari mulai nano hingga megainfluencer. Tidak hanya itu, e-book ini juga menunjukan kinerja influencer berdasarkan industri brand Anda. Sehingga Anda tidak salah memilih influencer untuk influencer marketing.
Jika Anda tertarik untuk menjalankan Influencer marketing namun takut menemukan influencer palsu. LEMON akan membantu Anda. Di paltform kami, Anda bisa cek engagement dan jumlah followersinfluencer incaranmu tanpa harus takut influencer palsu.