Influencer Marketing: Menjaga Budget Marketing dengan Melihat Rate Card Influencer

influencer marketing

Bagi banyak brand, influencer telah menjadi elemen yang wajib untuk digunakan. Berdasarkan data Earthweb, ada sekitar 3,2 miliar influencer yang tersebar di seluruh dunia di berbagai platform seperti Instagram, YouTube, dan TikTok.

Influencer biasanya memberikan informasi berupa entertainment maupun edukasi untuk target audiensnya. Selain itu, influencer juga sering diajak kerja sama oleh para brand dan juga UMKM untuk mempromosikan jasa maupun produk.

Bagi seorang digital marketer & brand yang lekat dengan influencer marketing, tentunya Anda harus mengetahui faktor apa saja yang menentukan rate card. Namun sebelum itu, untuk mengetahui lebih baik tentang rate card, simak penjelasan artikel dari Lemon sampai tuntas ya!

Tentang Rate Card Influencer

Picture by Sociolla

Rate card influencer adalah kartu atau dokumen berisi jenis & daftar harga yang diberikan kepada brand untuk satu kali layanan. Misalnya mengunggah video review berdurasi 2 menit, memposting foto produk ke feed Instagram atau Instagram story.

Dengan adanya rate card influencer, dapat memungkinkan brand untuk mencocokkan budget marketing dengan tarif layanan influencer. Jika dana yang dimiliki perusahaan tidak sesuai, maka brand perlu mencari influencer lain yang lebih cocok dari segi harga.

Hampir semua influencer besar memiliki rate card berupa iklan di media sosial mereka yang menjelaskan layanan dan harga setiap unggahan, sehingga memudahkan brand untuk menjangkau juga menawarkan kolaborasi.

Rate card influencer pemula biasanya mencakup deskripsi pribadi, informasi kontak, durasi unggahan, tipe kolaborasi, jenis platform, hingga estimasi tarif.

Selain itu, bagi sebuah brand melihat rate card dapat membantu menyesuaikan budget market dengan iklan yang ingin ditempatkan, sekalian membandingkan harga layanan di influencer sejenis.

Siapa yang menggunakan rate card

Setiap orang yang ingin menawarkan jasa mereka kepada orang lain memerlukan rate card sebagai panduan. Contohnya seperti influencer yang mendapat endorse, freelancer industri kreatif, dan juga content creator.

Tujuannya supaya Anda bisa mencocokkan tarif penempatan iklan pada platform influencer sesuai dengan dana yang dimiliki juga membandingkan harga jasa influencer lain sebelum menandatangani kerja sama.

Faktor yang Mempengaruhi Rate card

Picure by Accurate

Bagi Anda yang pernah mengiklankan produk atau jasa ke influencer, pastinya pernah mencari rate card mereka & membandingkan influencer yang memiliki sasaran audiens yang sama. Tentunya, tarif yg ditetapkan juga akan sama.

Jadi, apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi rate card?

1. Popularity

Faktor yang paling utama adalah nama & popularitas. Biasanya influencer yang telah populer & mempunyai basis penggemar besar, akan menetapkan harga yang tinggi pula. Misalnya, Jharna Bhagwani, Rachel Goddard, Tasya Farasya, Karin Novilda, dan lain sebagainya.

Hal ini lantaran mereka juga mempunyai engagement rate yang baik. Brand yang memakai jasa tersebut biasanya akan menerima lead & conversion tinggi.

Untuk mengetahui rate card dari influencer, Anda bisa simak artikel kami disini.

2. Jenis konten

Tingkat kesulitan konten menjadi salah satu faktor mengapa harga pada rate card bervariasi. Misalkan konten berupa video review berdurasi dua menit menggunakan visualisasi yang lebih jernih memakan tarif yang terbilang tidak sedikit.

Semakin banyak properti dan tingginya kualitas video iklan, budget yang brand keluarkan juga akan semakin tinggi.

3. Fitur platform

Beda platform, maka beda harga. Contohnya antara Instagram & TikTok. Keduanya memiliki sasaran audiens serta fitur yang berbeda.

Contohnya ketika memakai Instagram, Influencer menaruh harga yang lebih murah untuk mengunggah foto pada Instastory. Sedangkan apabila ditampilkan pada feed, akan cenderung lebih mahal lantaran hanya dapat bertahan sampai 1 sampai beberapa hari.

Kesimpulan

Influencer telah menjadi elemen penting bagi banyak brand dalam hal promosi produk dan juga jasa. Sekitar 3,2 miliar influencer di seluruh dunia yang tersebar di berbagai platform seperti Youtube, Instagram, dan TikTok.

Dalam melakukan kerja sama dengan influencer, penting bagi Anda untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi rate card, yakni dokumen yang berisi daftar harga layanan influencer.

Beberapa faktor yang mempengaruhi rate card antara lain popularitas influencer, jenis konten, dan fitur platform yang digunakan. Oleh karena itu, Anda bisa membandingkan rate card dari beberapa influencer serta melakukan riset kesesuaian masing-masing terhadap apa yang Anda butuhkan juga budget yang Anda miliki.

LEMON adalah platform yang dapat Anda gunakan untuk menggunakan nano-micro influencer dengan rate card yang flat. Melalui LEMON, Anda bisa menemukan lebih dari 55.000 nano-micro influencer untuk mulai populerkan brand Anda dengan 100 influencer dalam satu campaign.

Konsultasi dengan client success kami sekarang melalui link ini. GRATIS.

Manfaatkan TikTok Shop Sebagai Strategi Influencer Marketing

Lebih dari 165 juta pengguna baru telah memasuki jaringan ekonomi digital yang terus berkembang sejak tahun 2020. Konsumen mengandalkan influencer sebagai pertimbangan keputusan belanja mereka, dan influencer marketing semakin populer bagi marketer

Meskipun influencer marketing telah mendapatkan momentum luar biasa selama beberapa tahun terakhir, banyak marketer yang belum memahami potensinya pada eCommerce. Salah satunya adalah TikTok Shop yang sedang naik daun. 

TikTok dengan cepat menjadi salah satu platform media sosial paling populer. Pada awalnya, TikTok hanya digunakan orang-orang untuk memposting video lipsync sebagai hiburan.

 Dalam beberapa tahun terakhir, TikTok telah melewati satu miliar pengguna aktif bulanan. Hingga sekarang TikTok menjadi aplikasi media sosial yang paling banyak digunakan, karena pertumbuhannya yang pesat.

Alasan utama TikTok menjadi sangat populer karena format kontennya sangat mudah dicerna. Mereka memiliki algoritma yang membuat konten menjadi relevan, dan sangat disesuaikan dengan preferensi pengguna. Hal ini menjadikan TikTok cukup baik untuk pemasaran. 

Influencer marketing di TikTok semakin populer, dan membuat banyak kreator baru bergabung dan terhubung dengan brand. TikTok juga menawarkan fitur khusus untuk brand, seperti TikTok for Business, serta TikTok Shop untuk membantu pemasaran mereka.

Influencer Marketing-TikTok Shop
Photo by Snowing on Freepik

Fungsi TikTok Shop

TikTok Shop merupakan fitur yang dimaksudkan untuk menjembatani kesenjangan antara media sosial dan perdagangan di aplikasi yang umumnya hanya ditemukan pada eCommerce. Fitur ini menjadikan TikTok sebagai pusat komersial untuk berbelanja.

TikTok Shop akan memungkinkan brand dan penjual independen untuk menjual produk secara langsung melalui TikTok. Terdapat fitur linked in-feed videos, live sales, dan separate tab.

Dengan separate tab, memungkinkan brand untuk menampilkan produk terbaru dan unggulan mereka, Melalui fitur yang dibawakan fitur TikTok Shop, yang menawarkan peluang baru bagi brand dan content creator untuk berkolaborasi. 

TikTok Shop akan memudahkan pelanggan untuk membeli produk tanpa harus meninggalkan aplikasi. Hal ini tentu mengurangi langkah tambahan bagi audiens sebelum adanya inovasi ini. Brand dan kreator dapat menampilkan halaman produk langsung menuju konten mereka, serta menjual melalui siaran langsung. 

Indonesia menjadi urutan kedua pengguna tiktok terbesar di dunia dengan jumlah 99,07 juta dan akan terus bertambah hingga akhir tahun 2022. 

Tingginya angka tersebut menunjukkan terdapat potensi brand, untuk membuat pengalaman TikTok Shop yang menggunakan influencer marketing untuk mendorong upaya pemasaran mereka semakin optimal.

Bagaimana Memanfaatkan Influencer Marketing melalui TikTok Shop?

Keuntungan bagi influencer marketer dari fitur TikTok Shop terlihat jelas. Hal ini akan mendorong TikTok menjadi media sosial penghasil pendapatan yang lebih kuat untuk brand. Dengan menyederhanakan proses dalam membeli, membuat produk atau layanan lebih mudah diakses akan memudahkan brand untuk mendapatkan penjualan. Untuk menarik lebih banyak perhatian, merek akan membutuhkan influencer marketing.

Dengan mempertimbangkan ketersediaan produk dari suatu brand, konten influencer tidak hanya menambahkan tautan ke situs web dalam deskripsi. Mereka dapat menampilkan halaman produk dalam video secara efektif. 

Konsumen tidak perlu mengklik tautan untuk melihat produk Anda, karena mereka akan melihatnya bersama konten video itu. Sehingga, jika konsumen melakukan klik pada tautan tersebut, mereka tidak perlu meninggalkan TikTok untuk melakukan pembelian.

Live Sales

Teknik live sales pada dasarnya adalah menggunakan fitur live video yang tersedia pada platform TikTok, untuk dimanfaatkan sebagai media penjualan kepada audiens. Dengan melakukan live sales audiens dapat melakukan interaksi secara langsung melalui kolom komentar bersama host yang tampil pada live video.   

Jumlah penjualan dapat meningkat secara signifikan, dengan fitur live video yang menjadi bagian besar dari proses tersebut. Influencer dapat melakukan demonstrasi produk secara langsung, mendorong pengguna untuk membeli, dengan menampilkan produk yang tersedia pada satu live session.

Penggunaan live sales telah menjadi cukup populer sebelumnya di Instagram, dan dengan kehadiran TikTok Shop memudahkan konsumen untuk melakukan pembelian produk melalui pendekatan kreatif ala influencer. Anda juga dapat menggunakan affiliate program, untuk mengetahui performa seorang influencer dalam menjalankan aktivitas campaign.

Keranjang Kuning

Keranjang kuning merupakan fitur yang terdapat pada TikTok Shop untuk menampilkan link produk yang dipromosikan. Secara umum, keranjang kuning muncul melalui konten seorang kreator yang sedang melakukan aktivitas campaign. 

TikTok Shop menjadi fitur yang menawarkan pertemuan produk dalam aplikasi bagi brand dan content creator. Hal ini memungkinkan calon konsumen untuk mengenal lebih dalam produk yang dipromosikan oleh influencer yang mereka ikuti, tanpa perlu repot berkunjung ke situs web lain. TikTok telah mengadopsi fitur eCommerce dengan meluncurkan TikTok Shop yang cocok untuk influencer marketing. Hal ini akan terus meningkatkan daya tarik TikTok bagi user dan social media marketer.

Jika Anda ingin meningkatkan penjualan produk melalui TikTok Shop, menentukan influencer yang tepat adalah hal utama sebelum melakukannya. Sesuaikan pilihan influencer Anda dengan target market yang akan dituju.

Mencari influencer yang tepat memang tidak mudah. Namun dengan kemudahan dari influencer platform, dapat menghubungkan Anda dengan banyak influencer sesuai kebutuhan. Sehingga Anda tidak repot menghubungi influencer satu persatu

Segera daftarkan brand Anda ke LEMON Influencer Platform untuk tingkatkan penjualan produk dengan klik banner di bawah.

Apa itu Storytelling dan Kaitannya dengan Influencer Marketing

storytelling influencer marketing

Storytelling menjadi salah satu cara manusia berkomunikasi. Menyampaikan informasi melalui cerita memudahkan manusia untuk lebih terkoneksi, relevan dan terpengaruh melalui alur yang dibawakan. 

Itu adalah alasan marketer menggunakan teknik storytelling agar dapat terhubung dengan emosi dan pengalaman audiens. Saat ini, influencer marketing adalah salah satu bentuk storytelling yang paling efektif. Dikatakan lebih efektif karena bukan hanya sekedar try and review.

Siapa pun bisa menyampaikan keunggulan produk mereka, tapi tidak semua brand bisa menyampaikan storytelling yang baik tentang bisnis mereka. Di situlah peran micro dan nano influencer hadir. 

Nano-micro influencer dapat membantu brand menyampaikan pesannya dengan baik.

Apa itu Storytelling?

Storytelling merupakan teknik penyampaian cerita untuk menjelaskan pesan utama brand kepada audiens. Cerita yang disampaikan bisa sepenuhnya faktual atau menyertakan detail tambahan yang dimodifikasi secara kreatif, untuk membantu menjelaskannya dengan lebih baik atau membuatnya lebih menarik. 

Dengan bantuan bahasa yang menyoroti value dari brand kepada target audiens, storytelling membantu menanamkan empati, menarik perhatian, dan mendorong pembaca untuk bertindak. Pada akhirnya, storytelling bertujuan membantu brand untuk terhubung lebih baik dengan audiens target mereka.

Photo by Rawpixel on Freepik

Bagaimana Storytelling Berkaitan dengan Influencer Marketing

Influencer mempersonalisasi kisah brand. Mereka dapat menjangkau audiens di berbagai kategori dengan sudut pandang yang berbeda. Tetapi mampu menyampaikan cerita yang sama untuk brand Anda kepada audiens tersebut.

Jika Anda ingin audiens mempertimbangkan brand Anda, cerita Anda harus memiliki makna dan menciptakan hubungan atas dasar kepercayaan. Hal ini dapat ditemukan dari perbedaan antara storytelling marketing dan content marketing.

Content marketing berkonsentrasi pada aspek fitur dan spesifikasi produk atau layanan yang ditawarkan. Sedangkan storytelling berfokus pada:

  • Alasan produk atau layanan Anda dapat memecahkan suatu masalah
  • Apa yang mendorong Anda untuk mendirikan bisnis
  • Mengapa pelanggan Anda dapat menikmati penawaran Anda

Brand mungkin saja dapat menyampaikan poin-poin di atas pada materi iklan, konten media sosial bahkan website. Namun tanpa validasi dari orang lain, hal ini kerap terlihat clichè.

Pesan-pesan tersebut dapat disampaikan dengan baik melalui influencer marketing yang berperan sebagai social proof.  

Dengan bantuan storytelling, brand dapat menciptakan hubungan yang lebih dalam dengan audiens. Storytelling membantu menanamkan rasa empati dan membuat brand Anda lebih autentik. Hal ini memungkinkan audiens merasa relevan dengan kisah Anda. 

Storytelling membantu target audiens untuk mengingat kisah Anda dengan lebih jelas. Menurut Jerome Bruner, seorang psikolog kognitif, pesan yang dikomunikasikan dengan storytelling, dapat 20 kali lebih mudah diingat.

Terlebih lagi, Nano dan mikro-influencer memiliki posisi yang unik, dengan audiens spesifik yang lebih terlibat dibandingkan influencer dengan pengikut yang lebih banyak. Dengan demikian audiens mereka berpotensi memberikan kepercayaan pada aktivitas campaign.

Cara Menggunakan Storytelling dalam Influencer Marketing Campaign

Berikut adalah beberapa ide storytelling yang  bisa digunakan dalam campaign Anda:

  • Ceritakan pengalaman menarik melalui influencer yang sudah menggunakan brand Anda 
  • Mintalah influencer menunjukkan bagaimana produk Anda digunakan dan memberikan testimonial.
  • Buat video inspirasional dengan menyoroti aktivitas harian influencer melalui niche brand Anda.
  • Buat serial mini yang dibintangi oleh influencer di akun media sosial brand Anda.
  • Promosikan brand Anda melalui sentuhan konten humor bersama influencer komedi.

How it Works

Cerita memiliki kemampuan untuk melekat lama setelah kita mendengarnya. Mereka bisa menginspirasi, menghangatkan hati, atau bahkan mengubah hidup. Dan dalam hal pemasaran, cerita bisa menjadi alat yang ampuh untuk menciptakan brand awareness dan ingatan terhadap brand, terutama jika pesannya berdampak.

Storytelling from Blu By BCA Digital: THE UWISE BROTHERS

Berangkat dari premis Banyak Mau (BM) menjadi tantangan yang perlu dijawab Blu sebagai layanan bank digital. Blu menghadirkan campaign berbentuk mini series melalui platform Youtube, dengan menampilkan Iko Uwais sebagai KOL sekaligus bintang utama. 

Jargon Campaign “UWISE” yang diambil dari nama Iko Uwais, menjadi sorotan utama dalam campaign ini yang terus disebutkan sepanjang series. Bercerita tentang UWISE Brothers yang memiliki tujuan untuk menjawab rasa BM, Iko Uwais memimpin perjalanan cerita dengan berbagai adegan penuh aksi ala Holywood.

Di sepanjang adegan series tersebut, Iko Uwais menggunakan storytelling terhadap fitur Blu Virtual Card, dengan bermacam-macam adegan aksi melalui jargon UWise secara natural. Mulai dari fitur langganan streaming, hingga mengatur limit uang harian disebutkan sebagai keunggulan Blu melalui cerita yang asik. 

Terdapat keterkaitan yang dapat menarik perhatian audiens untuk menggunakan Blu melalui campaign tersebut. Pertama adalah Iko Uwais merupakan sosok terkenal dalam film aksi dan menguasai skenario pada adegan petualangan. Sehingga adegan dapat ditampilkan secara autentik.

Blu berkolaborasi dengan Iko Uwais sebagai KOL dengan menggunakan jargon Uwise, untuk menyebutkan pengguna Blu adalah pengguna bijak untuk mengatasi ke BM-an mereka, melalui petualangan Iko Uwais dalam menjawab solusi BM.

Kedua, teknik storytelling yang digunakan UWISE BROTHERS cukup relevan dengan mengangkat topik ringan. Percakapan Agus bersama temannya yang membicarakan faktor BM seperti waktu flash sale terkendala dompet, masih titip bayar untuk langganan streaming film, dan kesulitan mengontrol pengeluaran, dijawab oleh Iko Uwais dengan membawa Blu Virtual Card sebagai solusi bersamaan dengan adegan yang memukau.   

Itulah mengapa storytelling yang dipimpin oleh KOL atau influencer adalah cara yang sangat efektif untuk terhubung dengan audiens target Anda dan menciptakan keterlibatan yang bermakna.

Singkatnya, Storytelling membuat brand Anda untuk memungkinkan target audiens, dapat terhubung pada tingkat emosional yang membantu menginspirasi mereka untuk mengambil tindakan.

Untuk memberikan storytelling berkualitas, sangat penting untuk bermitra dengan influencer yang tepat untuk brand Anda. 

Segera daftarkan brand Anda dengan LEMON Influencer Platform untuk terhubung dengan ribuan influencer terbaik dengan klik banner di bawah!

Perbedaan Buzzer dan Influencer yang Perlu Diketahui!

Dalam dunia digital, istilah buzzer dan influencer sudah tidak asing lagi bukan? Namun, ternyata masih banyak yang belum tau siapakah mereka dan apa perbedaan dari kedua istilah tersebut. 

Keduanya merupakan hasil dari meledaknya media sosial sebagai wadah untuk pemasaran bagi berbagai brand untuk menggaet peminat sebanyak mungkin. Tidak jarang, buzzer dan influencer dioptimasi untuk meningkatkan brand awareness. Namun, walaupun terlihat sama kedua istilah ini memiliki banyak perbedaan besar.

Tak perlu menunggu lama lagi, dalam artikel ini, LEMON Influencer Platform akan jelaskan perbedaan dari buzzer dan influencer untuk bisa  disesuaikan dengan kebutuhan bisnis Anda

Definisi Buzzer dan Influencer

Secara garis besar kedua ini bisa diartikan sebagai seseorang yang bisa menggiring opini dan juga keputusan masyarakat. Tetapi fungsi kedua opinion leader tersebut sangat berbeda lho. 

Menurut Xendit, buzzer adalah individu yang bertugas untuk membuat post mengenai suatu hal tertentu secara berulang. Tujuannya adalah agar pesan tersebut dapat diterima banyak audience. Biasanya identitas buzzer tidak diketahui banyak orang dan sering muncul secara sukarelawan di media sosial. 

Lain halnya dengan influencer yang berasal dari kata influence atau pengaruh, hal itu dapat terbentuk berdasarkan kapasitas yang ia miliki. Mereka memiliki peran untuk membuat followers mengikuti opini mereka. Suara seorang influencer biasanya lebih dihargai karena umumnya dikenal masyarakat luas sehingga mereka tidak perlu menyebarkan konten secara berulang. Oleh karena itu influencer marketing sering menjadi pilihan dalam brand untuk mempromosikan produknya. 

Perbedaan Buzzer dan Influencer

  1. Jumlah Followers

Dalam pekerjaannya, seorang buzzer tidak perlu memiliki followers yang banyak. Dalam menjalankan tugas, biasanya buzzer bekerja dalam tim. Karena konten yang dibuat tujuannya adalah berujung viral. Oleh karena itu mereka seringkali membuat konten yang berulang hingga tujuan tersebut tercapai. 

Sedangkan followers bagi influencer adalah hal yang sangat penting. Karena semakin banyak followers mereka, maka kemungkinan masyarakat yang akan mempercayai akan semakin banyak. Banyak brand ingin bekerja sama dengan influencer karena tanpa perlu membuat konten berulang sudah terdapat impact yang dihasilkan dari campaign tersebut. 

  1. Engagement Rate

Salah satu hal yang penting dalam kegiatan digital adalah engagement rate  atau tingkat keterlibatan dari para followers yang dimiliki buzzer ataupun influencer.  Engagement rate dari buzzer  cenderung kecil , karena biasanya audience menghindari buzzer. Namun, walaupun dihindari audience mungkin saja melakukan riset terhadap informasi yang dibicarakan buzzer. 

Sementara itu influencer memiliki engagement rate yang cukup tinggi karena pola komunikasi yang digunakan lebih personal. Hal ini bisa membuat para followers merasa lebih akrab dan merasa kebutuhannya terpenuhi. 

  1.  Parameter Keberhasilan
Buzzer dan influencer
Photo by Bruce Mars form Unsplash

Buzzer dan influencer sama-sama memiliki parameter untuk mengetahui keberhasilan. Perbedaannya adalah jika buzzer memiliki kemampuan untuk mencapai trending, sedangkan influencer membuat informasi promosi produk hingga produk tersebut mendapat konversi yang tinggi. 

Sering kali brand menggunakan bantuan influencer sebagai solusi promosi produknya, karena tujuan akhirnya adalah untuk mendapatkan pembeli yang lebih luas, sehingga akan lebih efektif terhadap penjualan. Karena itu influencer marketing masih menjadi solusi untuk memasarkan produk Anda. Untuk mengetahui pentingnya penggunaan influencer marketing dalam bisnis bisa Anda baca di sini

LEMON adalah sebuah platform influencer marketing yang juga dapat menghubungkan Anda dengan ribuan buzzer untuk kebutuhan viral marketing Anda.

Konsultasikan strategi Anda dengan client success kami sekarang, gratis! Klik di sini

Lummy Bakehouse: Menggiring Followers untuk Visit Store

Lummy Bakehouse adalah brand cookies lokal yang menyediakan soft-based coockies dan soft bar cookies yang bisa dikonsumsi sehari-hari. Ada 2 kategori cookies untuk produk mereka yaitu Classic Cookies dan Premium Cookies. Untuk Classic Cookies: Choco Chunks, Cookies n Cream, dan Lotus Biscoff. Premium Cookies memiliki rasa Salty Caramel, Red Velvet, Triple Chocolate, Wacko Walnut, Matchy Matcha, dan Nutty Nut.

Problem

Ingin meningkatkan awareness karena mereka baru saja launched store di Marchand Hype Station Bintaro di bulan September 2020.

Solusi dari LEMON:

Meningkatkan awareness mengenai produk mereka lewat nano dan micro influencer.

Memperkuat Awareness

Photo by: @nimadecista

Lummy Bakehouse menggapai market mereka berupa semua kategori usia mulai dari usia 15-40 tahun.  Penggunaan nano dan micro influencer ini dapat meningkatkan kepercayaan konsumen, dimana saat ini konsumen lebih percaya dengan influencer dengan followers kecil, dibandingkan followers dengan jumlah besar untuk membeli produk.

Membangun Komunitas Kecil

Menjalin hubungan dengan komunitas adalah hal penting yang berusaha Lummy Bakehouse lakukan. LEMON Influencer Platform. Dengan menggunakan LEMON Influencer Platform, Brand mereka bahkan sudah terekpos dalam 26.000 Influencer yang tergabung di LEMON. Cara ini digunakan dengan membuat review mengenai cookies dari Lummy Bakehouse

Influencer Marketing yang Memiliki Tujuan untuk Menggiring Followersnya Visit ke Store

Photo by: stellaaftori

Tujuan influencer marketing bagi Lummy Bakehouse adalah untuk mempromosikan produk mereka dengan memberikan diskon 25% jika visit ke store atau membeli via online (lewat Tokopedia atau Shopee). Campaign #Lummybakehouse yang berjalan selama 5 hari ini menggunakan 30 nano dan micro influencer. Jumlah Impressions 122.000, Reach 106.000 Reach, dan Engagement (likes, comment, and share) 366.

Report Sukses

Reporting otomatis, brief yang bisa diatur sendiri. Membuat Lummy Bakehouse dapat melihat dan mengecek siapa saja influencer yang sudah daftar ke dalam campaign. Report otomatis ini juga memudahkan. Beiz untuk melakukan report ke management di atasnya yang membutuhkan laporan pertanggung jawaban atas kegiatan marketing yang dijalankan.

Tertarik untuk bekerjasama dengan LEMON Influencer? Hubungi Client Support kami di sini.

Lemon News Update: YUK kenali berbagai macam rewards pada Lemon Campaign!!

The end is not the reward; the path you take, the emotions that course through you as you grasp life – that is the reward.”

Jamie Magee, Embody

Hai Lemonians!

Bagaimana kabar kalian? By the way masih semangat kan untuk baca seputar Lemon Blog? Pastinya semangat dong ya! Karena kali ini kita akan membahas mengenai Rewards yang ada di Lemon. Mendengar kata Rewards pastinya sudah tidak asing lagi kan. Untuk itu kita akan mengupas tuntas berbagai macam Rewards yang akan influencers dapatkan, ketika sudah diterima di Campaign yang ada di Lemon. 

Sebelum kita membahas lebih lanjut mengenai macam-macam rewards pada lemon campaign, yuk kita kenali dulu definisi rewards sebenarnya. 

Rewards sendiri secara harfiah adalah hadiah, penghargaan atau imbalan. Jika diperdalam lagi, Rewards adalah bentuk penghargaan atau imbalan dari jasa yang sudah kamu lakukan, kepada seseorang ataupun lembaga. Rewards diberikan jika kamu berhasil melaksanakan tugas dengan baik dan sesuai arahan yang ditetapkan. Kurang lebih sudah paham kan Lemonians? Selanjutnya kita akan kupas tuntas mengenai berbagai macam Rewards di Lemon Campaign yuk. 

Dalam Lemon Campaign terdapat dua Rewards yang akan kalian dapatkan, yang pertama adalah Fix Payment dan yang kedua berupa Product Barter. Yuk bahas kedua Rewards tersebut. 

  1. Fix Payment yang ada pada Lemon Campaign adalah rewards berupa uang tunai yang akan influencers dapatkan setelah menyelesaikan task sebelum tenggat waktu yang ditentukan. Selain mendapat rewards berupa uang tunai, influencers juga akan menerima produk dari Campaign yang didaftarkan. Fix payment atau uang tunai yang diterima pada setiap campaign memiliki jumlah yang berbeda-beda, so make sure kamu baca baik-baik dulu ya brief yang tertera pada setiap Campaign yang kamu join di LEMON. 

Untuk proses pembayaran fix payment ini akan disesuaikan dengan SKK yang sudah diberikan dan KOL setujui. Belum tau apa itu SKK?

BACA : Sebelum kamu tanda tangan, pahami dulu apa itu SKK!

Cara melihat berapa jumlah uang yang akan influencers terima cukup mudah, kamu hanya perlu melihat detail campaign yang kamu minati di aplikasi Lemon for influencers. Di setiap campaign yang ada di Lemon, Rewards akan muncul dibagian paling bawah brief campaign. So, make sure kamu scroll sampai kebawah ya.

Untuk contohnya akan muncul seperti gambar di bawah ini 

2. Rewards yang kedua adalah Product Barter, Product Barter biasanya didapatkan jika Campaign berupa Lemon Box. Dalam Product Barter influencers hanya menerima produk saja, eitss tapi tenang dulu Lemonians ! Product Barter juga memiliki product value mulai dari ratusan hingga jutaan loh. Di dalam brief yang tertera pada Campaign Lemon Box akan dijelaskan produk apa yang akan influencers dapatkan serta jumlah harganya. Contohnya seperti Campaign Lemon Box Kose Cosmeport di bawah ini. 

Tertarik menjadi bagian dari Lemon Influencer? banyak produk menarik menanti untuk kamu review loh..Daftarkan diri kamu sekarang! Langsung aja klik disini

Nano dan Micro-Influencer memiliki Engagement Rate yang Lebih Bagus dibandingkan Selebriti di Sosial Media

Kami telah menganalisa lebih dari 20,000 influencer di LEMON dalam platform marketing lainnya seperti Instagram, TikTok, dan Twitter untuk melihat beberapa variasi engagement tergantung dari jumlah followers. Kami telah mencapai kesimpulan bahwa influencer dengan jumlah followers yang tinggi memiliki engagement rate yang lebih rendah dibandingkan dengan yang memiliki sedikit followers.

Berikut adalah penjelasan mengapa hal tersebut bisa terjadi:

Konten Autentik. Karena micro-influencer biasanya tidak memiliki anggaran, sumber daya, dan koneksi yang dimiliki macro-influencer, mereka perlu mengembangkan koneksi nyata dengan followers mereka agar tetap relevan.

Fokus Terhadap Komunitas & Koneksi. Bagian lain dari menjadi sosok micro-influencer adalah meluangkan waktu setiap hari untuk menjawab pesan, membalas komentar secara langsung. Keberhasilan micro-influencer dibangun di atas komunitas dan koneksi, bukan murni dari ketenaran yang besar.

Keinginan untuk Berkembang. Micro-influencer ingin membangun ikatan terhadap pengikut mereka. Karena itu, mereka cenderung berusaha lebih keras dalam melakukan aktivitas kampanye, yang berarti konten beserta insight yang dihasilkan menjadi lebih baik untuk sebuah brand.

Potensi ROI yang lebih tinggi. Biaya micro-influencer jauh lebih murah karena mereka memiliki pengikut yang lebih kecil. Karena itu, Anda cenderung untuk mendapatkan ROI relatif lebih baik sesuai dengan kebutuhan brand. Micro-influencer mendapatkan rata-rata 47% lebih banyak keterlibatan di pos mereka dibandingkan dengan macro-influencer. Hal ini menempatkan posisi sebuah brand menjadi lebih menarik bagi audiens atau calon customer.

Ini adalah bukti dari Instagram, dimana nano-influencers dengan followers kurang dari 1,000 followers memiliki 7x lebih tinggi engagement rate dibandingkan dengan mega-influencer yang memiliki 100,000 followers (7.2% VS 1.1%). Pola ini menggambarkan bahwa setiap level followers memiliki level ekstrem.

Follower rate setiap platform mungkin berbeda, namun polanya akan tetap sama. Twitter memiliki level yang lebih rendah dalam hal engagement, orang dapat membuat banyak tweet dan tidak ada yang merespon. Namun, Influencer Twitter yang memiliki followers kurang dari 1,000 followers memiliki 1.4% engagement, sementara influencer yang memiliki followers 100,000 memiliki 0.3% dari engagement rate.

Baca juga: Cara Menjalankan Campaign Influencer Marketing dengan LEMON

TikTok memiliki level engagement rate yang lebih tinggi terlepas dari jumlah followers mereka, namun, pola nya tetap sama. Nano Influencer di TikTok memiliki 9.38% engagement, dan selebriti yang ada di TikTok memiliki 5.32% engagement rate dan tren ini jelas terlihat dalam level followers mereka.

Melalui TikTok, audiens dapat terlibat secara aktif dengan aktivitas campaign, sehingga mendorong mereka untuk menciptakan konten campaign versi mereka sendiri (user generated content). Untuk brand atau bisnis tentunya akan memperoleh dampak positif dari campaign mereka terhadap performa marketing yang dilakukan.

Kemampuan TikTok dalam menjangkau konten terhadap berbagai audiens, memungkinkan brand yang terlibat dengan influencer marketing dapat mencapai potensi yang belum pernah mereka jangkau sebelumnya. Di saat yang sama, masih terdapat brand yang terus berusaha menemukan cara baru untuk menjangkau pengguna. Sedangkan beberapa brand telah menggunakan influencer marketing, untuk mencapai keberhasilan maksimal melalui konten short video yang kreatif.

TikTok berbeda dari sebagian besar media pemasaran tradisional, karena follower dan engagement tidak terkait secara inheren. FYP hampir seluruhnya digerakkan oleh algoritma, yang berarti bahwa dari brand kecil juga dapat menjangkau audiens yang besar. Dengan influencer marketing, kemungkinan untuk meningkatkan insight dapat lebih tinggi. Bukan hal yang aneh untuk melihat sebuah brand di TikTok menampilkan ribuan like di sebagian besar pos mereka, sedangkan di samping beberapa pos dengan ratusan ribu. Hal ini menunjukkan bahwa pengikut tidak lagi menjadi sebuah parameter kesuksesan suatu campaign.

Source: CreatorIQ

Berdasarkan tabel grafis dari CreatorIQ di atas, maka terlihat jelas bahwa mega-influencer terlebih Twiter, memiliki engagement 0.008% dan Facebook 0.01 Engagement). Bahkan nano-influencer harus berjuang untuk bisa tetap relevan dalam platform ini (0.17% Twitter dan 0.42% Facebook). Inilah alasan mengapa Brand lebih banyak menggunakan Instagram dan TikTok untuk influencer Marketing mereka.

Penasaran dengan influencer platform mana yang cocok untuk brand Anda? Kontak Client Support kami dengan klik pada banner di bawah.

Photo by Aaron Weiss on Unsplash

Apa perbedaan public, invitation dan upcoming campaign di Lemon Influencer?

Never stop learning because life never stop teaching

Lin Pernille

Siapa disini yang suka bingung dengan ketiga fitur utama ini yang selalu muncul pada tampilan layar utama di Lemon Influencer? Ketiga fitur utama yang dimaksud adalah public, invitation dan upcoming campaign. Yuk kita bahas satu persatu!

PUBLIC CAMPAIGN 

Pada menu ini pasti kalian sudah tidak asing dong ya karena halaman ini selalu muncul paling pertama saat kamu membuka aplikasi Lemon di handphone kamu. Sesuai dengan namanya yaitu public campaign, maka campaign terbuka untuk umum dimana siapapun dapat mendaftar. Tapi perlu diperhatikan saat sebelum mendaftar ya lemonians, seperti apakah niche kamu dengan campaign tersebut cocok atau tidak, kemudian apakah kamu menyanggupi tugas yang perlu kamu lakukan seperti memproduksi konten video atau foto, dan yang terakhir adalah timeline. Kenapa kira-kira timeline itu penting untuk di pertimbangkan? Tidak sedikit dari campaign di Lemon memiliki waktu yang cukup mepet loh, jika diawal kamu merasa tidak sanggup atau bentrok dengan jadwal kegiatan kamu yang lain lebih baik jangan memaksakan diri untuk mendaftar ya. Ketika kamu memutuskan untuk mendaftar dengan kata lain sistem kami akan membaca bahwa kamu sudah menyetujui seluruh hal-hal yang tercantum dalam brief tersebut, so dibaca baik-baik sebelum mendaftar ya!

INVITATION CAMPAIGN 

Berbeda dengan public campaign dimana seluruh orang dapat mengakses dan mendaftar, pada menu ini justru hanya orang-orang terpilih lah yang dapat mengakses campaign tersebut atau biasa nya kami sebut sebagai private campaign. Biasanya private campaign diperuntukan kepada influencer-influencer yang memiliki kategori khusus dan sesuai dengan permintaan brand contoh nya untuk campaign 5 Days Premium User. Pada campaign tersebut pihak brand memiliki permintaan khusus untuk bekerjasama dengan mom influencer yang berkerudung. Sehingga setelah pihak brand memilih dan membuat list nama influencer-influencer terpilih kami pun segera mengirimkan invitation campaign kepada influencer bersangkutan. Dimana pada saat mereka membuka aplikasi tawaran campaign tersebut akan muncul pada menu invitation. Atau bisa juga setelah kamu mendaftar pada upcoming campaign biasanya jika kamu terpilih maka akan mendapatkan informasi di bagian menu invitation.Jangan sia-siakan kesempatan tersebut yaa karena itu berarti kamu memiliki nilai plus dimata para brand loh, good job!

UPCOMING CAMPAIGN

Dan untuk fitur kita yang terakhir yaitu upcoming campaign apa sih bedanya dengan public campaign karena keduanya sama-sama dapat diakses oleh siapapun. Jadi upcoming campaign  memiliki pengertian sebagai campaign yang akan segera rilis di Lemon. Berbeda dengan public campaign dimana infonya sudah sangat jelas seperti brand nya apa, tugas nya ngapain aja lalu dapat apa saja. Kalau di upcoming campaign informasi yang akan diberikan hanyalah sebatas garis merah saja atau hanya intinya saja. Bahkan dari mana brand nya pun belum disebutkan di awal. Hal ini bertujuan untuk melihat seberapa besar antusiasme lemonians terhadap campaign tersebut jika nantinya akan dirilis. Cek terus secara berkala ya upcoming campaign ini karena posisinya yang agak di bagian terakhir terkadang banyak lemonians yang sering melewatkan kesempatan ini. Don’t miss out!

Jadi itu dia ketiga fitur utama yang terkadang suka membuat bingung lemonians setiap kali membuka aplikasi Lemon. Lalu bagaimana cara mengecek jika kita keterima di sebuah campaign? Kamu cukup cek ke dashboard lalu kamu klik my active campaign. So mulai sekarang cek nya di my active campaign yaa bukan di invitation. Sekarang sudah lumayan paham kan apa aja perbedaan public, invitation dan upcoming campaign . Kira-kira apa sih fitur di Lemon yang kamu masih bingung kegunaan nya untuk apa, boleh banget komen di bawah ini ya untuk bisa kita bahas lebih mendalam!

Tertarik menjadi bagian dari Lemon Influencer? banyak produk menarik menanti untuk kamu review loh..Daftarkan diri kamu sekarang! Langsung aja klik disini

Herbario: Membuat Seri Campaign untuk Membangun Brand Awareness Saat Pandemi

Herbario Influencer Marketing
Photo by @daineujune on Instagram

Herbario adalah Brand Minuman Kesehatan Baru 

Dalam masa pandemi ini, kita harus selalu menjaga dan meningkatkan imun tubuh. Herbario adalah brand kesehatan baru yang menawarkan minuman kesehatan herbal yang terbuat melalui proses ekstraksi. Saat ini, minuman sari jus kesehatan dari Herbario ada 2 varian yaitu Herba-Fix dan Herba-Fit, masing-masing menawarkan fungsi dan berbagai macam manfaat yang berbeda-beda.

Herba-Fix bisa dikonsumsi untuk menjaga kesehatan hati, mengatasi inflamasi, memperlambat pertumbuhan sel kanker, dan meningkatkan daya tahan tubuh. Sementara itu, Herba-Fit bisa dikonsumsi untuk membantu detoks badan, menjaga berat badan, dan mencerahkan kulit. Namun, kedua varian tersebut mengandung anti-oxidant yang tinggi untuk membantu pencernaan tubuh kita.

LEMON membantu Herbario membangun brand awareness melalui Influencer Marketing

Sebagai brand baru di tengah pandemi, Herbario ingin mengenalkan brand dan produk-produk nya dengan cara yang cepat dan efektif. Melihat kesuksesan dan popularitas Influencer Marketing dalam media sosial pada era ini, Herbario bekerja sama dengan LEMON Influencer Platform untuk membuat influencer campaign pertamanya. 

Agar konsumen bisa melihat manfaat dan kegunaan dari produk Herbario dengan baik, kami telah mengirimkan 2 varian minuman Herbario ke 12 Lemon Influencers untuk mereka coba. Setelah rutin mengkonsumsi minuman tersebut selama 1 minggu, kami meminta mereka untuk membagikan pengalaman mereka melalui postingan konten menarik di akun Instagram mereka.

Membuat Seri Campaign Selama 3 Bulan Berturut-turut

Untuk mempertahankan “buzz” tentang Herbario dan terus meningkatkan brand awareness, kami telah memutuskan untuk memecahkan campaign nya dalam 3 bulan dan membagi 12 LEMON Influencers yang telah kami pilih untuk 3 campaign tersebut. Dengan cara ini, produk dan brand Herbario akan tetap hadir dan viral dalam feed di Instagram.

Setelah posting berbagai macam konten Herbario selama 3 bulan, campaign ini pada akhirnya mencapai 44,4k reach dan menghasilkan 34k impressions dan 14k likes.

Tertarik untuk bekerjasama dengan LEMON Influencer? Hubungi Client Success kami di sini.

Photo cover by @brigittairene22 and @daineujune on Instagram.

Kini 300 Brand Sudah Registrasi di Lemon Influencer Platform

Lemon Influencer Platfrom launch pada Oktober 2019, didesain untuk menghubungkan brand dengan influencer dengan mudah.

Saat ini sudah ada 10.000+ influencer yang mendaftar di Lemon dan ratusan brand sudah registrasi di Lemon. Lalu apa saja keuntungan mendaftar di Lemon? Mari kita simak.

Terkoneksi dengan 10.000+ Influencer

Aplikasi Lemon Influencer kini sudah memiliki 10.000+ influencer yang bisa Anda utilize untuk campaign Anda. Seperti yang telah Anda ketahui, bahwa micro influencer dan nano influencer memiliki engagement yang tinggi dengan followers mereka, sehingga sangat mungkin bagi mereka untuk memengaruhi followersnya untuk membeli produk yang mereka review, karena review dari mereka dirasa lebih jujur.

BACA JUGA: Cara Memilih Social Media Influencer yang Tepat untuk Influencer Marketing

Dapat Memilih Sendiri Influencer yang Tepat

Seperti yang telah diketahui bahwa Ketika Anda registrasi di Lemon dan membuat campaign, Anda akan terkoneksi dengan 10.000+ influencer. Ketika campaign Anda published di Lemon, maka akan ada puluhan ribu influencer yang mendaftar ikut campaign Anda dan Anda bisa bebas memilih influencer yang cocok dengan produk Anda.

Client Specialist yang Siap Membantu

Jika bingung membuat campaign yang menarik untuk Anda, Anda bisa cek study case dari campaign di Lemon untuk inspirasi Anda. Jika Anda butuh bantuan dan memiliki masalah, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan client specialist kami.

Mendapatkan Aset untuk Kegiatan Marketing Anda

Ketika Anda membuat campaign, jangan lupa cantumkan mood yang sesuai sebagai referensi influencer Anda untuk posting di social media tentang produk Anda. Hal ini dibuat karena aset dari influencer yang Anda pilih bisa Anda gunakan untuk aset marketing Anda ke depannya.

Report yang Lengkap

Setelah Anda menjalankan report, lalu apa selanjutnya?

BACA JUGA: Cara Mengukur Keberhasilan Influencer Marketing

Tenang, setelah Anda menjalankan campaign, Anda akan mendapatkan report yang berisi tentang keseluruhan campaign ini berjalan, ada berapa influencer yang ikut, berapa engagement rate mereka di postingan yang berhubungan dengan produk Anda, dan tentu saja next action plan ke depannya.

Jika Anda tertarik untuk melakukan membuat brand Anda lebih terkenal lagi, silahkan Registrasi GRATIS di sini atau hubungi client specialist kami di sini.