Influencer dan Key Opinion Leader adalah dua istilah yang sudah tidak asing didengar. Beberapa tahun belakangan, ramai diperbincangkan tentang bagaimana key opinion leader dan influencer mampu mengembangkan brand. Dengan begitu, KOL dan Influencer dianggap sebagai salah satu rahasia marketing pilihan para brand.
Agak mustahil jika Anda bersantai di rumah sembari scrolling sosial media tanpa melihat konten dengan sponsored tag. Tapi, apakah Anda tahu perbedaan di antara KOL dan influencer?
Melalui artikel ini LEMON akan membahas hal yang wajib diketahui terkait dengan Key Opinion Leader dan Influencer.
Perbedaan KOL dan Influencer
- Media yang mereka gunakan
Berbicara tentang media, platform ini menjadi perbedaan KOL dan influencer yang pertama. Influencer menggunakan media sosial sebagai medium dalam berpromosi, baik promosi diri maupun brand yang telah bekerjasama.
- Kredibilitas
Seperti yang sudah dijelaskan pada masing-masing definisi, kredibilitas KOL didapatkan dari dunia profesional melalui kehidupannya dengan nyata. Sedangkan influencer membangun kredibilitas diri berdasarkan pesona yang ia tampilkan melalui topik-topik yang dibahas.
Sebagai contoh, influencer yang membangun citra sebagai beauty enthusiast yang sering membicarakan skincare dan make up, maka audiens dengan minat yang sama mulai mengikuti konten yang dibuat oleh influencer tersebut.
Sedangkan KOL psikologi, jika audiens punya momen dimana mereka membutuhkan suatu wejangan atau ingin bercerita dengan yang memiliki expertise di psikologi, mereka tidak lari ke influencer melainkan langsung mencari KOL yang sudah terbukti nyata memiliki keterampilan.
- Geografis
Sosial media tidak memiliki batasan geografis dalam menfaatkan fiturnya dalam menggapai audiens. Karena itu, influencer mencangkup luas area melalui platform tersebut.
Seorang KOL yang tidak secara aktif menggunakan media sosial terkenal berkat kredibilitasnya dalam wilayah yang terbatas. Namun, jika KOL sudah mulai merambah televisi, radio atau podcast tidak menutup kemungkinan KOL terkenal hingga wilayah luas. Bahkan saat ini KOL juga mulai beradaptasi dengan sosial media.
- Kemampuan Berkomunikasi
Berkomunikasi dengan audiens, Influencer adalah ahlinya. Dengan algoritma sosial media yang menekan adanya conversation yang terjadi selayaknya kita bersosialisasi membuat influencer terus mencari cara unik dalam menggaet audiens.
Mengundang interaksi satu sama lain melalui konten-konten yang dibuat, terkadang mengadakan games atau bahkan ada sesi curhat tergantung dari minat influencer dalam mengoperasikan sosial medianya.
Beberapa artikel menganggap KOL lebih melakukan komunikasi satu arah kepada audiens, hal ini yang menyebabkan KOL dinilai cocok menjadi speaker dalam bidangnya.
Berdasarkan definisi dan perbedaan KOL dan influencer ini, mereka akan berdampak baik pada brand jika berkolaborasi untuk kebutuhan marketing yang disebut sebagai influencer marketing. Strategi marketing yang dilakukan bersama influencer atau KOL.
KOL (Key Opinion Leader)
Key Opinion Leader (KOL) adalah individu yang punya keahlian pada suatu bidang. Lain halnya dengan influencer yang hanya minat terhadap topik, KOL adalah orang yang benar-benar expert. Misalnya seorang psikolog, dokter, bahkan jurnalis, mereka punya latar belakang pendidikan, ilmu dan kemampuan yang sudah terakreditasi.
Individu ini yang disebut sebagai KOL atau Key Opinion Leader. Mereka yang dipercaya oleh banyak pengikutnya atas kemampuan dan pengetahuan yang mendalam pada suatu bidang tertentu. Pada akhirnya, apapun yang dilakukan atau direkomendasikan (masih relevan dengan bidang khusus) membuat orang percaya. Bedanya dengan influencer, KOL tidak hanya sebatas eksis di sosial media. Mereka juga eksis di offline bahkan televisi. Audiens sepenuhnya percaya terhadap apa yang mereka bicarakan karena hal tersebut.
Sekarang, mari kita kenali apa itu Influencer.
Sesuai dengan kata yang diambil dari influence atau mempengaruhi, influencer adalah individu yang punya kemampuan untuk mempengaruhi orang lain dengan opininya terhadap suatu topik.
Brand sering menggandeng influencer untuk bekerjasama karena kemampuannya tersebut. Umumnya, influencer diminta untuk mengulas produk sesuai dengan minatnya.
Para influencer juga dibagi menjadi beberapa jenis. Jumlah pengikut di sosial media menjadi faktor pembeda satu sama lain. Hal ini yang menyebabkan rate card influencer berbeda.
Berikut beberapa jenis-jenis influencer berdasarkan kategori jumlah followers.
Kategori Influencer Berdasarkan Jumlah Pengikut
- Mega Influencer
Mega influencer adalah individu dengan jumlah pengikut mencapai 1.000.000 user. Kategori Mega Influencer menjadi yang paling teratas di antara yang lain.
Dengan jumlah pengikut yang besar membuat Mega Influencer memiliki potensi dalam menjangkau jutaan orang. Jadi jangan kaget jika rate card Mega Influencer sangat tinggi. Belum lagi, banyaknya pengalaman dalam berkolaborasi dengan brand menjadi salah satu keunggulan Mega Influencer.
- Macro Influencer
Macro Influencer adalah individu dengan jumlah pengikut lebih dari 100.000 user dan tidak lebih dari 1.000.000. Alhasil, Macro Influencer adalah level kedua setelah Mega.
Marketer menganggap macro Influencer adalah yang paling efektif untuk diajak kerjasama. Karena jumlah pengikut yang lumayan tinggi dan engagement rate yang tidak terlalu rendah membuat keduanya seimbang. Macro Influencer pun menghabiskan banyak waktu mempelajari konten seperti apa yang pengikut suka dan tidak dalam membangun followers.
- Micro Influencer
Micro Influencer adalah kategori selebgram dengan jumlah pengikut mulai dari 10.000 user. Micro Influencer sendiri memiliki hubungan lebih erat dengan pengikutnya. Dengan tetap menjaga interaksinya dengan followers.
Baca juga Cara memilih sosial media Influencer yang tepat Influencer Marketing
- Nano Influencer
Nano Influencer adalah kategori selebgram dengan jumlah pengikut tidak kurang dari 1.000 user. Jenis Influencer terbaru dalam merintis karirnya. Nah, Nano Influencer ini biasanya diajak kerjasama untuk mendapatkan brand recognition. Sebagai alasan Nano Influencer adalah level terbaru dari seorang selebgram, maka menjadi Influencer yang paling mudah bekerja sama karena Nano ingin menjadi bagian dari perkembangan brand kesayangannya.
Jenis-jenis Influencer Berdasarkan Platform
- Blogger
Banyak blogger telah membangun pengikut yang cukup besar di sektor tertentu. Misalnya, ada blog yang sangat berpengaruh tentang pengembangan pribadi, keuangan, kesehatan, pengasuhan anak, musik, dan banyak topik lainnya, termasuk blogging itu sendiri.
- Youtube
Tentu saja, blog bukan satu-satunya jenis konten populer di internet. Jenis konten favorit lainnya adalah video. Dalam hal ini, daripada setiap pembuat video yang memiliki situs mereka sendiri, sebagian besar membuat saluran di YouTube.
- TikTok
Ketika TikTok lepas landas sebagai platform media sosial dengan pertumbuhan tercepat, audiens sangat antusias akan kehadiran platform satu ini. Tidak hanya itu, para brand pun ikut serta terjun ke dalam tren TikTok dan menjadikan peluang TikTok Influencer untuk berkembang. Dengan begitu, TikTok bisa menjadi salah satu pilihan bisnis Anda mengembangkan bisnis dan bekerja sama dengan TikTok influencer. Ketahui 5 Tiktok Influencer LEMON yang mempunyai jumlah follower yang tinggi.
Instagram dengan fitur konten visual tidak luput dalam salah satu platform pilihan para KOL. Dengan membagikan konten yang lebih personal dapat membuat keberadaan brand pada konten tersebut lebih intim dan natural sehingga beberapa influencer pun dapat menarik perhatian para audiens dengan pembawaan yang unik sesuai dengan kepribadian mereka sendiri.
Apa Manfaat KOL dan Influencer untuk Marketing?
- Jangkauan Pasar Meluas
KOL dan influencer punya sejumlah audiens yang dipercaya dengan total yang tidak sedikit. Mereka berpotensi membuat produk kamu dikenal oleh audiens mereka ini. Dengan mempromosikan atau menyelipkan produk kamu saat mereka membuat konten.
- Menambah kepercayaan calon konsumen
Sebelum membeli produk, konsumen biasanya membaca ulasan terlebih dahulu. Dengan promosi yang dilakukan KOL dan influencer, kamu meningkatkan kepercayaan itu.
Media yang digunakan audiens dalam mencari ulasan tidak terbatas, bayangkan jika kamu bekerjasama dengan influencer blogger, dan saat calon konsumen mengetikan nama produk kamu di Search Engine, muncul blog yang influencer tulis mengenaik produk kamu, dengan begitu influencer dan KOL telah membantu kamu meyakinkan calon konsumen dengan ulasan yang diberikan.
Nah sekarang kamu sudah tahu dong, perbedaan antara KOL dan Influencer. KOL benar-benar expert dibidang topik tertentu. Sedangkan influencer, mereka tidak expert namun influencer memiliki minat pada suatu topik.
Masih bingung untuk memilih Influencer dan KOL (Key Opinion Leader) untuk brand Anda, LEMON akan membantu Anda untuk tumbuh dan menghubungkan Anda dengan Influencer. Registrasi di sini untuk membuat campaign produk Anda.