photography is the beauty of life captured
Tara Chisholm
—
Halo Lemonians, apa kabar?ππ Semoga kita selalu sehat dan bahagia menjalani hariβ¦
Lemonblog kali ini akan sedikit berbeda loh lemonians. Karena lemonblog ini akan ditulis langsung oleh salah satu lemon squad kita. Perkenalkan namanya Alfizza Murdiyono atau bisa langsung aja cek instagram nya di @nyakizza .
Meskipun kegiatan sehari-hari nya sibuk sebagai seorang ibu dan istri, tapi aktivitasnya sebagai content creator tidak pernah surut. Terlebih lagi Alfizza ini memiliki hobi fotografi, jadi kegiatan sebagai influencer ini sangat pas untuk mengembangkan hobinya. Ingin tahun hasil-hasil fotonya seperti apa? kalian coba aja langsung ke instagram nya, hasil fotonya no kaleng-kaleng!
Pada kesempatan ini, Alfizza akan berbagi pengalaman dan ilmu nya kepada para lemonians bagaimana cara mengambil foto endorsement yang baik terutama untuk influencer mom! Jangan mau ketinggalan sama anak-anak muda ya mom. Yuk langsung saja kita simak tipsnya..
Kita yakin banget, tidak sedikit Lemonians yang sudah menjadi ibu. Saat ini, peluang untuk menjadi seorang influencer-moms via aplikasi Lemon Influencer sangat terbuka lebar. Bekerja sama dengan berbagai brand kenamaan sudah menjadi bagian dalam keseharian kita di sela urusan rumah tangga dan mengasuh anak-anak. Tidak sedikit pula ibu-ibu milenial yang mendapat penghasilan dari foto-foto endorsement di platform media sosial Instagram. Menarik sekali, bukan? Nah, bagi Lemonian-Moms yang ingin membangun portofolio di Instagram, aku ingin memberikan beberapa tips foto konten bagi para Moms.
Alfizza Murdiyono
—
#1 Belajar teknik fotografi dasar
Saat ini, semua orang bisa memotret. Kamera pada smartphone sudah dirancang sebaik mungkin sehingga memudahkan kita untuk membuat konten. Namun, apa yang membuat foto kita bisa lebih menarik dari yang lainnya?
- Komposisi
Dalam fotografi kita kenal istilah βrules of thirdβ atau membagi satu bingkai foto menjadi tiga bagian. Mungkin aturan ini terdengar jadul, tetapi ini sangat dasar dan memudahkan proses kita memotret. Kita bisa tempatkan objek/produk yang menjadi titik pusat perhatian di persimpangan garis, titik tengah atau salah satu garis supaya foto terlihat seimbang, rata dan alami.
Gambar 1. Foto objek di tengah dan produk dengan warna paling menonjol (sumber: IG @nyakizza)
- Pencahayaan
Kita bisa memanfaatkan cahaya alami yang bersumber dari matahari. Cahaya matahari gratis, lho ya. Nah, kalau ada modal, bisa juga menggunakan sumber cahaya pendukung dari lampu ring light atau lampu studio. Perlu diingat, pengambilan foto dengan cahaya matahari terbaik dilakukan pada pagi hari maksimal pukul 10.00 dan sore hari sekitar pukul 15.00 β 17.00. Hasilnya pencahayaan pada foto kita akan terlihat lembut.
- Pencitraan
Apa kesan yang ingin ditampilkan dalam foto? Apakah ingin foto terlihat cerah, bersih, hangat, dingin, rapih, indah/estetis, ceria, dan sebagainya? Kita bisa mulai dari mengeksplorasi angle atau sudut pandang pengambilan foto; seperti teknik bird eye, high angle, eye level, low angle, frog eye.
Gambar 2. Angle Foto (sumber: digitalfotografi.net)
Selain angle, kita juga bisa memilih properti, paduan warna dan lokasi yang tepat sesuai kebutuhan dan kesan yang ingin ditampilkan dalam satu foto. Kalau ingin memotret produk, sebaiknya gunakan properti yang berkaitan dengan produk. Contohnya, produk sabun mandi, propertinya bisa berupa puff, handuk dan keranjang sabun. Buatlah produk terlihat paling menonjol dari segi ukuran, posisi dan warna diantara semua elemen.
BACA JUGA : Tips Membuat Konten Endorse Menjadi Lebih Menarik Dilihat
# 2 Ambil foto Candid
Bagi Moms, memotret dan merekam aktivitas anak sudah jadi kegiatan sehari-hari di rumah, setuju? Apalagi saat Moms bekerjasama dengan brand tertentu yang mengharuskan anak ikut tampil. Sering kali Moms mengeluhkan betapa sulitnya mengatur anak berpose atau mengikuti arahan gaya tertentu.
Gak perlu stress, Moms, kita bisa ambil foto bersama anak secara candid. Candid ini adalah salah satu teknik dalam fotografi yang cukup populer karena bisa menangkap emosi riil seseorang yang kita foto. Candid adalah memotret seseorang tanpa ia sadar sedang difoto.
Oh ya, terkadang, foto bergerak dan tidak sengaja justru menjadi foto yang paling menarik. Dan perlu diperhatikan juga moms, ketika menerima kerjasama dan diharuskan foto dengan anak, pastikan untuk memilih waktu yang tepat saat mood anak sedang baik. Jangan pernah memaksakan dia ya saat mood nya tidak baik ya.
Gambar 3. Foto Candid Anak (Dokumentasi Pribadi Alfizza)
#3 Editing foto
Sebelum di unggah ke media sosial, biasanya kita mempertimbangkan untuk mengedit foto terlebih dahulu. Edit foto bisa jadi perlu dan penting, bisa jadi tidak, bergantung kebutuhan kita. Hal-hal yang biasanya di edit adalah koreksi warna, koreksi pencahayaan agar foto tidak terlalu terang (overexposure) atau tidak terlalu gelap (low exposure), memotong foto (cut), menghilangkan objek yang tidak perlu/mengganggu (healing), dan sebagainya.
Aplikasi mobile yang mudah diakses di smartphone kita seperti; Lightroom, VSCO, Snapseed, Picsart, serta berbagai aplikasi editing lain yang bisa diinstal gratis. Aplikasi editing Lightroom dan VSCO tampaknya paling banyak digunakan karena instagramers biasanya suka mengatur feednya dalam satu tone warna. Semua soal selera ya, Lemonians!
—
Nah, itu tadi beberapa tips sederhana membuat konten foto. Sebenarnya tidak ada aturan baku tentang definisi foto yang bagus. Yang terpenting kita memotret, berkarya dengan tulus hati dan bergembira agar orang yang melihat pun akan merasakan hal yang sama. Semoga karya foto di instagram kita semakin baik setiap harinya, semakin menarik dan mudah-mudahan bisa berdampak bagi setiap orang yang melihatnya.
Semangat berkarya, Lemonians! ππ
Instagram : @nyakizza